ASWAJADEWATA.COM | BADUNG
KH. Saefuddin Zaini berpesan kepada Da’iyah HIDMAT Muslimat NU Badung agar bersikap sopan saat berdakwah, jangan menyombongkan diri dan merasa paling pintar.
Pesan itu disampaikan saat acara Harlah ke 1 HIDMAT MNU Badung di Masjid Al Huda, Kedonganan, Kuta Selatan, Badung, (30/1/2023).
Lebih lanjut pesan dari Mustasyar PWNU Bali ini, agar Da’iyah janganlah seperti anak sapi atau ada yang menyebutnya “Pedet”, baru bisa jalan sudah nyeruduk.
Begitupun para pesilat, biasanya yang baru pakai sabuk putih suka nantang, semuanya pada ditantangjn, berbeda dengan yang sudah sabuk hitam, biasa, lebih bersikap tenang dan tidak mudah terpancing.
“Yang pesilat baru bisa silat pakai sabuk putih semua ditantang, pokok yang di sebelahnya didepaknya diajak gulat , tapi jika sudah sabuk hitam tenang , mau di serang dari mana saja tenang karena sudah menguasai beberapa jurus itu,” jelasnya.
Begitupun yang disampaikan Ketua HIDMAT Badung. Hj. Eva Diana mengatakan, “Sebagai Da’iyah harus terus menyerukan kebaikan dengan Hikmah dan pembelajaran yang baik. Jika berdebat, berdebatlah dengan cara yang baik.”
“Kita harus mengajak bukan mengejek.
Kita harus merangkul bukan memukul.
Berargumentasi bukan sentimen. Agar pesan yang kita sampaikan bisa di terima dengan baik,” pesannya.
Selain acara Harlah HIDMAT MNU Badung, juga acara Harlah Muslimat NU serta Isra’ Mi’raj yang dirangkai dalam peringatan Satu Abad NU.
Hadir dalam acara diantaranya : Ketua PCNU Badung H. Aap Syafruddin Muchlis, Takmir Masjid Al-Huda Kuta, Ketua PW Muslimat NU Bali Nyai Hj. Any Hani’ah, Ketua PW Hidmat MNU Bali Hj. Yunisia, Ketua PC Hidmat MNU Badung Hj. Eva Diana Nadhifa, Ketua PC Muslimat NU, Ketua PAC Muslimat se-Badung, Ketua PR Muslimat se-Badung, Ketua YPM, dan Majelis-majelis Taklim dari Kuta dan Kuta Selatan.
Penulis: Wandy Abdullah | Editor: Dadie W. Prasetyoadi
