Tuesday 23rd April 2024,

Hikayat Isro’ Mi’roj, Kekayaan Intelektual Muslim Bali yang Masih Eksis

Hikayat Isro’ Mi’roj, Kekayaan Intelektual Muslim Bali yang Masih Eksis
Share it

ASWAJADEWATA.COM | KARANGASEM

Lantunan syair – syair berirama Melayu kembali berkumandang di Masjid Jami’ Al-Abror, Kampung Islam Sindu, Desa Sinduwati, Kecamatan Sidemen, Karangasem. Dalam peringatan Isro’ Mi’roj, Sabtu (18/2/2023) selepas sholat Isya berjama’ah,

Adapun syair – syair tersebut adalah Hikayat Isro’ Mi’raj yang naskahnya ditulis dalam bahasa Arab Melayu. Serta dibacakan dengan perpaduan cengkok khas Melayu. Kemudian secara bersahutan diterjemahkan ke dalam Bali halus atau klasik. Bahkan ada juga versi bahasa Sasak Lombok.

Adalah Ustadz Ahmad Yusuf selaku pembaca Naskah Hikayat Isra Mi’raj. Dan menantunya, Ustadz Nazaruddin selaku tukang artos (penerjemah) yang berasal dari Kampung Saren Jawa, Bebandem, Karangasem.

Ustadz Sahrim (kiri / peci hitam) bersama Ustadz Nazaruddin membawa Kitab Hikayat yang ditulis kembali oleh Guru Nuruddin

Ustadz Nazaruddin pun melakoni pembacaan Hikayat Isro’ Mi’roj sejak tahun 1995 atau pada usia 25 tahun. Dan ia pun mengungkapkan di Kampung Saren Jawa juga melatih generasi muda guna menjaga kelestarian warisan kekayaan intelektual Muslim Bali, khususnya di Karangasem.

Selain pembaca dari Kampung Saren Jawa diatas, Hikayat juga disenandungkan oleh Ustadz Sahrim, Ketua Takmir Masjid Jami’ Al-Abror, Kampung Islam Sindu. Adapun buku Hikayat yang dibaca oleh Ustadz Sahrim tersebut adalah buku yang ditulis kembali oleh Almarhum Guru Nuruddin sekitar 1950an.

Ustadz Sahrim pun menyatakan, selain Hikayat Isro’ Mi’roj ada pula Hikayat – Hikayat lain seperti Hikayat Azab Kubur, Hikayat Sakaratul Maut dan Hikayat Nur Muhammad.

“Namun dalam perkembangan zaman, Hikayat ini semakin jarang dibaca. Disamping proses regenerasi belum maksimal,” paparnya.

Penulis/foto: Agus Surya | Editor: Dadie W Prasetyoadi

Like this Article? Share it!

Leave A Response

Translate »