ASWAJADEWATA.COM – Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) kabupaten Badung, Bali mengadakan Rapat Kerja (Raker) bertempat di Ruang Pertemuan Kantor Kemenag Kabupaten Badung, Rabu (18/9).
Pertemuan ini selain menghadirkan 6 Ketua Agama sebagai narasumber, juga mengundang para perwakilan organisasi masing-masing yaitu, PHDI, MUI, Keuskupan, MPUK, Budha, Konghucu di lingkup kabupaten Badung.
Dengan fokus materi ‘Nilai Toleransi dari Semua Agama’, kegiatan diawali dengan sambutan dari I Nyoman Suendi selaku Kepala Kesbangpol kabupaten Badung yang mengatakan bahwa indeks kerukunan beragama di kabupaten Badung tahun ini adalah 7,8 dan merupakan tertinggi dari seluruh kabupaten/kota di Bali. Ini cukup menggembirakan, “Tahun depan targetnya menjadi 8,” tegasnya di hadapan undangan dan hadirin.
“Mestinya orang yang sudah lama tinggal di Bali harus bilang dan bangga mengatakan sebagai orang Bali yang berdarah daerah asal masing-masing sekaligus agamanya,” tambahnya.
Diharapkan dengan demikian akan makin terjalin saling pengertian antar sesama warga penduduk Bali baik yang berasal dari Bali sendiri dengan yang berasal dari luar Bali. Saling pengertian inilah yang dianggap mampu menguatkan kerukunan umat beragama di Bali.
Salah satu pemateri siang ini adalah I Gede Rudia Adiputra mewakili PHDI yang menyampaikan bahwa di Bali ajarannya adalah Hindu, tapi ornamenanya Nusantara, bukan India, namun juga bukan berarti India salah.
“Mari kita pahami jati diri kita secara sungguh-sungguh dan terus-menerus, sehingga kita dapat bersama-sama hidup untuk dapat saling melengkapi, bukan saling merecoki.” ajak mantan Rektor IHDN Bali ini.
Reporter: Sudarsono
Editor: Dadie W. Prasetyoadi