Kab. Badung Laksanakan Kampanye Mandatory Halal, Sosialisasikan Mekanisme Sertifikasi Halal

Facebook
X
WhatsApp
Telegram
Email

ASWAJADEWATA.COM | BADUNG

Kampanye Mandatory Halal bertujuan untuk menyampaikan kepada masyarakat Indonesia bahwa mulai tanggal 17 Oktober 2024, produk makanan, minuman, jasa penyembelihan dan hasil sembelihan, bahan baku, bahan tambahan pangan dan bahan penolong untuk produk makanan dan minuman wajib bersertifikat halal.

Di setiap kabupaten/kota kurang lebih ada dua titik pusat kampanye di pusat keramaian. Setiap titik akan mengadakan penyebaran pamflet dan pendaftaran halal kepada para pelaku usaha.

Ada 1.000 titik kampanye di seluruh Indonesia, untuk di Kabupaten Badung Kampanye Mandatory Halal yang dilaksanakan serentak hari ini , Sabtu 18 Maret 2023 berlokasi di Masjid Al Hasanah Canggu Permai Kuta Utara dan Yayasan Insan Mulia Jimbaran Kuta Selatan yang dimulai pukul 10.00 sd 12.00 wita.

Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Badung I Komang Giriyasa dalam acara pembukaan Kampanye Mandatory yang bertempat di Masjid Al Hasanah Canggu Permai Kuta Utara menyampaikan pidato Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas, sedangkan untuk pelaksanaan Kampanye di Yayasan Insan Mulia Jimbaran Kuta Selatan dibuka oleh Kasi Pendidikan Agama Islam Arief Dipa Sanjaya.

Pada kesempatan tersebut I Komang Giriyasa menyampaikan bahwa UU Nomor 33 Tahun 2014 menjadi dasar penyelenggaraan jaminan produk halal di Indonesia. Kewajiban bersertifikat halal ini merupakan bentuk keterlibatan pemerintah untuk memberikan kenyamanan, keamanan, keselamatan dan kepastian ketersediaan produk halal bagi masyarakat.

Peserta sosialisasi Kampanye Mandatory Halal Kemenag Kab. Badung (18/3/2023)

Lebih lanjut kampanye mandatory halal ini disampaikan oleh Kasi Bimas Islam Amron Sudarmanto untuk lokasi di Masjid Al Hasanah Canggu Permai dan Penyuluh Agama Islam Sahabudin di lokasi Yayasan Insan Mulia Jimbaran.

Dalam sosialisasi disampaikan ada dua mekanisme dalam sertifikasi halal, yaitu sertifikasi halal self declare dan sertifikasi halal reguler.

Sertifikasi halal melalui mekanisme self declare diperuntukkan bagi Pelaku Usaha Mikro dan Kecil yang proses produk halalnya dilakukan secara sederhana dan tidak dikenakan biaya dalam proses sertifikasinya (gratis).

Sedangkan produk yang tidak masuk dalam kriteria self-declare, khususnya untuk Pelaku Usaha sedang dan besar dapat menggunakan mekanisme sertifikasi reguler.

Kementerian Agama menjadi contoh percepatan program ini dengan mewajibkan sertifikasi halal seluruh produk dan kantin di lingkungan satuan kerja Kementerian Agama, serta melakukan edukasi, mendorong, dan membantu para pelaku usaha yang
memproduksi dan/atau menjual produk di lingkungan Kementerian Agama.

Bersama-sama mari wujudkan Indonesia menjadi produsen produk halal nomor satu di dunia dengan slogan “Halal Indonesia untuk Masyarakat Dunia”. Halal itu baik, halal itu sehat, halal itu berkah. (*)

diunggah oleh:

Picture of Dadie W Prasetyoadi

Dadie W Prasetyoadi

ADMIN ASWAJA DEWATA

artikel terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Translate »