ASWAJADEWATA.COM |
Pondok Pesantren telah dikenal sejak lama sebagai suatu lembaga pendidikan Islam yang tersebar di kawasan Nusantara. Selain sebagai lembaga pendidikan, Pondok Pesantren juga ikut mewarnai sejarah perjuangan bangsa Indonesia.
Tak hanya di kalangan ummat Islam sendiri, ummat non Muslim pun cukup mengenal Pondok Pesantren sebagai pengkader Islam moderat yang berfungsi sebagai penjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Seperti yang diungkapkan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Karangasem, Drs. Ida Bagus Mastika,M.Fil.H.
Seperti saat mengisi sambutan pada acara Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang dirangkaikan Wisuda Tahfidz 1 Juz dan penyerahan Ijin Operasional Madrasah Diniyyah (MADIN) dan Taman Pendidikan al-Qur’an (TPQ) di Pondok Pesantren Syafa’atul Ummah Al Muduni, Sidemen Karangasem. Ahad 31 Oktober 2021.
Mastika menyampaikan rasa bangganya karena di Kecamatan Sidemen terdapat lembaga pendidikan yang menghasilkan santri – santri yang menghafal kitab suci Al-Quran. Ia pun berharap lembaga pendidikan ini mencetak lebih banyak generasi moderat. Yang dalam hal ini tidak menganut ekstremisme. Sehingga lulusannya dapat berguna bagi nusa dan bangsa.
“Nabi Muhammad SAW juga mengajarkan konsep “menyama braya” atau yang dalam istilah Islam disebut ukhuwah. Ukhuwah Islamiyyah atau persaudaraan dengan sesama umat Islam. Ukhuwah Basyariyyah atau persaudaraan sesama manusia. Ukhuwah Wathoniyyah atau persaudaraan sebangsa dan setanah air,” tutur Mastika.
“Persaudaraan yang kuat ini tentu akan membuat negara menjadi kuat. Mengingat banyaknya suku, ras dan agama di Indonesia yang tentu memiliki potensi perpecahan. Dengan momen maulid ini, mari kuatkan rasa menyama braya demi keutuhan NKRI,” tambahnya.
Sambutannya tersebut akhirnya ditutup dengan beberapa buah pantun yang disambut meriah oleh seluruh undangan.
Kontributor : Agus Surya
Foto : Sri Kholifatul Arifah