Kemenag Jembrana Dukung Penuh Festival Literasi Santri Pertama di Bali

Facebook
X
WhatsApp
Telegram
Email

ASWAJADEWATA.COM | JEMBRANA

Komunitas Literasi Santri Pondok Pesantren Nurul Ikhlas Jembrana (Pontren Nuris) menggelar Festival Literasi Santri Bali yang dibuka dengan Seminar Motivasi Studi Lanjut dan Beasiswa di Gedung SBS MAN 3 Jembrana. (26/09/2023)

Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Seksi Pendidikan Islam Kabupaten Jembrana, Bapak Hendra Sidratul Azis, S.Pd, M.AP. Turut memeriahkan juga para tamu undangan yang terdiri dari perwakilan madrasah, IPNU dan IPPNU cabang dan anak cabang, serta para santriwan-santriwati pondok pesantren yang ada di Jembrana.

Selaku tuan rumah, pengasuh Pontren Nuris Dr. KH. Fathurrahim Ahmad menyampaikan rasa bahagia atas terlaksananya agenda besar dari Sanubari. Kiai Faturrahim bahkan membuat pantun yang berpesan bahwa literasi, khususnya untuk para santri, juga merupakan bagian dari perintah agama yang harus ditekuni.

Minta trasi di rumah mama
Untuk membuat sambel yang aman
Literasi memang anjuran agama
Mari kita semua mensukseskan

Kiai Faturrahim juga menambahkan bahwa dengan adanya kegiatan ini, santri harus merasa beruntung karena informasi beasiswa semakin mudah didapatkan dan peluang menerima beasiswa untuk santri semakin besar.

Bak gayung bersambut, Kasie Pendis Kab. Jembrana dalam sambutannya ketika secara resmi membuka Festival Literasi Santri Bali juga menyampaikan rasa bangga atas terselenggaranya kegiatan ini.

Dirinya menegaskan, bahwa berkat peran besar santri dalam merebut kemerdekaan,, saat ini santri sudah semakin diterima dan diperlakukan spesial oleh negara dan masyarakat.

Melalui rangkaian kegiatan Festival Literasi Santri Bali inilah dia berharap bahwa santri di Bali khususnya Jembrana akan lebih giat dalam melakukan publikasi dan belajar sebagai langkah untuk semakin dikenal dan diakui keberadaannya di masyarakat.

“Santri sekarang sudah mendapatkan perlakuan yang spesial (dari masyarakat dan negara). Namun santri tidak akan diketahui masyarakat tanpa publikasi (karya) karena saat ini adalah masa transisi dari (sebelumnya) manual ke (sekarang) digital, dan prestasi yang paling utama,” tuturnya.

Penulis: Revalina | Editor: Dadie W. Prasetyoadi

 

diunggah oleh:

Picture of Aswaja Dewata

Aswaja Dewata

ADMIN ASWAJA DEWATA

artikel terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Translate »