ASWAJADEWATA.COM | SURAKARTA
Jelang berakhirnya gelaran Porseni NU 2023 Solo, Aswajadewata.com berkesempatan menemui Ketua Tanfidziyah PWNU Bali H. Abdul Azis, Jumat malam (20/1/2023) di Kota Surakarta.
Tiba sore hari dari Denpasar, H. Azis ditemani manajer Kontingen PWNU Bali Sulaimi yang sudah sejak awal mendampingi seluruh peserta langsung menuju venue pertandingan cabor Pencak Silat untuk memberi semangat peserta asal Bali yang masih berlaga.
Saat ditanya pencapaian Kontingen PWNU Bali dalam ajang ini, H. Azis mengatakan sangat bersyukur.
“Tujuan utama kami mengikuti ajang ini untuk menjalin silaturahmi dan kekompakan antar pengurus wilayah NU se Indonesia, juga untuk mendukung program PBNU menyambut Satu Abad NU. Jadi sebenarnya saya tidak membebani target apapun kepada delegasi atlet yang bertanding membawa nama PWNU Bali ini,” ujarnya.
Kemudian H. Azis melanjutkan, “Dan jika ternyata kontingen Bali mendapatkan hasil yang kami anggap luarbiasa dengan perolehan 1 medali emas dan dua perunggu hingga saat ini, itulah yang harus kita syukuri.”
Karena menurutnya itu di luar ekspektasi dan sangat membanggakan. Terutama di cabang lomba Musabaqah Qiroatil Kitab (MQK) yang berhasil meraih Juara Pertama lewat penampilan Robiatiul Adawiyyah, santriwati PP Sukorejo, Situbondo asal Badung, Bali. Begitu pula dari cabang Pencak Silat dengan perolehan 2 medali perunggu lewat Wulan Muliyani dan Muhammad Harrisudin. Bahkan tim volly putra cukup memberi perlawanan saat menghadapi tim unggulan Jatim.
“Kami datang dari Bali yang dipandang daerah minoritas muslim ke Solo ini dengan rombongan yang cukup ‘gemuk’. Peserta lomba ditambah ofisial berjumlah total 55 orang. Semua saya lihat telah berjuang menampilkan yang terbaik. Ini yang membuat saya sangat bangga dan terharu,” tuturnya.
Saat disinggung tentang penyelenggaraan event Porseni NU 2023 itu sendiri, H. Azis mengatakan bahwa panitia sangat profesional.
“Jajaran panitia Porseni NU 2023 dengan ketuanya H. Nusron Wahid sangat profesional dan patut diacungi jempol. levelnya nasional. Sudah menyamai PON,” ujarnya.
“Kami seluruh peserta merasa nyaman dan dilayani dengan sangat baik. Mulai proses registrasi online sebelum berangkat, penyambutan atlet setibanya di Solo, kinerja perangkat pertandingan, hingga pelayanan kesehatan yang disediakan. Ditambah pula Pemda Jateng dan Kota Surakarta yang dengan total membackup jalannya event ini menjadikan kami warga NU terasa spesial,” imbuhnya.
Dirinya mengatakan bahwa hal ini bisa menjadi pembelajaran dan pengalaman berharga bagi pengurus NU di Bali untuk setidaknya mengaplikasikannya di daerah saat mengadakan event sejenis. Terutama dari sisi regulasi dan teknis lomba yang sangat detail, rapi dan jelas. Menjadikan ajang tersebut terasa fair dan sportif.
Wacana Porseni NU yang akan diadakan tiap 3 tahun sekali ini juga disambut baik oleh Ketua PWNU Bali asal Sampang, Madura itu.
“Dengan diadakan secara rutin, tentunya kita di Bali sangat mendukung. Kami juga akan mulai lagi mencari bibit-bibit atlet berpotensi dari kalangan masyarakat NU Bali, khususnya dari kalangan santri, pelajar, dan mahasiswa. Mungkin saja diantara mereka nantinya bisa berprestasi di tingkat nasional atau bahkan Internasional.” katanya.
Porseni NU 2023 Solo berlangsung pada 14 hingga 22 Januari 2023. Agenda ini termasuk dalam rangkaian acara menyambut Satu Abad NU yang resepsi puncaknya akan diselengarakan pada 7 Februari 2023 di Lapangan Delta Sidoarjo, Jatim, yang diprediksi akan dihadiri jutaan warga Nahdliyin se Indonesia.
Penulis: Dadie W. Prasetyoadi