Wednesday 01st May 2024,

Keutamaan dan Tatacara Shalat Sunah Untuk Ringankan Beban Mayit

Keutamaan dan Tatacara Shalat Sunah Untuk Ringankan Beban Mayit
Share it

ASWAJADEWATA.COM |

Mayoritas ulama sepakat bahwa doa, kalimat thayyibah maupun pahala dari amaliyah seperti sedekah dan lain-lain yang ditujukan kepada ahli kubur, akan sampai dan bisa memberi keringanan siksa dan memberikan sebuah kebahagiaan kepada penghuni alam barzah. Sudah banyak juga persaksian-persaksian orang saleh terdahulu maupun sekarang tentang hal ini, entah itu lewat mimpi dengan melihat perubahan yang sedemikian drastis pada diri mayit setelah dikirim pahala-pahala amaliyah tadi atau melihat dengan mata hati mereka yang bersih.

Sungguh, kehidupan di alam sana jauh lebih berat. Mayit laksana sedang berada di tegah samudera yang luas. Kondisi mereka tengah karam, mereka mengharap bantuan dari kita yang masih hidup. Entah itu berupa doa, sedekah maupun amaliyah lainnya. Seperti yang digambarkan dalam sebuah riwayat berikut :

مَا الْمَيِّتُ فِي الْقَبْرِ إِلَّا كَالْغَرِيقِ الْمُتَغَوِّثِ، يَنْتَظِرُ دَعْوَةً تَلْحَقُهُ مِنْ أَبٍ أَوْ أُمٍّ أَوْ أَخٍ أَوْ صَدِيقٍ، فَإِذَا لَحِقَتْهُ كَانَتْ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيهَا، وَإِنَّ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ لَيُدْخِلُ عَلَى أَهْلِ الْقُبُورِ مِنْ دُعَاءِ أَهْلِ الْأَرْضِ أَمْثَالَ الْجِبَالِ، وَإِنَّ هَدِيَّةَ الْأَحْيَاءِ إِلَى الْأَمْوَاتِ الِاسْتِغْفَارُ لَهُمْ

“Tidaklah semata-mata mayat di alam kubur melainkan laksana orang yang sedang tenggelam yang minta bantuan, mereka menanti doa (pahala) yang dilakukan orang hidup yang disampaikan kepadanya, baik dari bapak, ibu, saudara atapun kawan. Apabila ada doa dan pahala kebaikan dikirimkan kepadanya maka itulah yang mereka sukai daripada dunia beserta isinya. Sesungguhnya Allah akan memasukkan kepada penghuni kubur dari pada doa-doa penghuni bumi seperti gunung kebaikan, sesungguhnya pemberian hadiah orang hidup terhadap orang mati ialah memohonkan ampunan untuk mereka. ” (HR. Al-Baihaqi, Ad-Daelami)

Sebagian masyarakat mungkin mentradisikan amaliyah kafarat atau penebusan dan doa atas segala dosa yang dilakukan almarhum saat di dunia, seperti membaca surat Al-Ikhlas sekian ribu kali dan sebagainya. Termasuk di antaranya adalah salat Unsil al-Qadr, yakni salat yang dilakukan sehari setelah mayit meninggalkan dunia ini. Salat ini dilakukan juga dengan tujuan meringankan siksa kubur bagi si mayit. Syekh Muhammad Nawawi, ulama kawakan Nusantara menerangkan tata cara salat ini dalam master piece beliau, Nihayatuzzain hal. 701 Cet. Haramain sebagaimana berikut ;

ومنه صلاة ركعتين للانس في القبر روي عن النبي صلى الله عليه وسلم أنه قال لا يأتي علي الميت أشد من الليلة الأولي فارحموا بالصدقة من يموت قمن لم يجد فليصلي ركعتين يقرأ فيهما أي في كل ركعة منهما فاتحة الكتاب مرة وأية الكرسي مرة و الهاكم التكاثر و قل هو االله أحد عشرى مرات

Pada keterangan di atas, beliau Syekh Nawawi menukil ungkapan Nabi Saw. yang berbunyi kurang lebih sebagai berikut :
“Termasuk dari salat sunah adalah dua rakaat salat Lilunsi Fil Qabr. Riwayat dari Nabi Saw. bahwa sabda beliau ; “Tidak datang suatu hal yang lebih berat bagi mayit ketimbang malam pertama (dia dikebumikan). Kasihanilah mereka dengan sedekah, bagi yang tidak mampu melakukannya, bisa dengan mengerjakan salat dua rakaat. Masing-masing setelah membaca al-Fatihah dilanjutkan dengan membaca Ayat Kursi satu kali, Surat at-Takatsur satu kali dan Surat al-Ikhlas sepuluh kali.

TATA CARA

Niat salat Unsil Qabr :

أُصَلِّيْ سُنَّةً لِلْأُنْسِ فِي اْلقَبْرِ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالىٰ

Usholli sunnatan lil unsi fil qobri rok’ataini lillahi ta’ala.
Saya shalat sunah untuk ketenangan mayit dalam kuburnya dua rakaat karena Allah Ta’ala.”

Setelah membaca surat al-Fatihah, disusul Ayat Kursi dan Surat at-Takatsur masing-masing satu kali kemudian membaca Surat al-Ikhlas sepuluh kali, runtutan ini juga dikerjakan pada rakaat ke dua.
Setelah salam, dilanjutkan dengan membaca doa sebagaimana kelanjutan dalam keterangan yang disampaikan oleh beliau :

اَللَّهُمَّ إِنِّي صَلَّيْتُ هَذِهِ الصَّلَاةَ وَتَعْلَمُ مَا أُرِيْدُ اَللَّهُمَّ اِبْعَثْ ثَوَابَهَا إِلَي قَبْرِ فُلَانِ ابْنِ فُلَانٍ

Allahumma inni shollaitu hadzihis shalata wa ta’lamu ma uridu allahummab’ats tsawabaha ila qobri fulan ibni fulan (sebut nama jenazah).

“Ya Allah, saya melakukan shalat ini dan Engkau tahu apa yang saya maksudkan. Ya Allah, kirimkanlan pahala shalat ini kepada fulan bin fulan (sebut nama mayit).”

KEUTAMAAN

Fadhilah atau keutamaan salat ini tidak hanya dirasakan oleh almarhum,

فيبعث الله من ساعته إلي قبره ألف ملك مع كل ملك نور وهدية يؤنسونه إلي يوم ينفخ في الصور

“Maka pada saat itu juga Allah mengirimkan ribuan malaikat ke kuburan mayit. Setiap malaikat membawa seberkas cahaya dan hadiah, mereka semua menghibur dan menenangkan si mayit hingga kelak terompet hari kiamat ditiup.”

Namun juga orang yang mengerjakannya mendapatkan banyak pahala.

و في الحديث أن فاعل ذلك له ثواب جسيم منه انه لا يخرج من الدنيا حتي يرى مكانه في الجنة قال بعضهم فطوبي لعبد واظب علي هذه الصلاة كل ليلة واهدى ثوابها لكل ميت من المسلمين

“Pada sebuah hadis diterangkan, bahwa siapa yang mengerjakan salat ini, baginya pahala yang sangat agung. Termasuk darinya, ia tidak akan keluar dari kehidupan dunia kecuali setelah melihat tempatnya di surga. “

Sebagian ulama menambahkan ; “Sungguh sangat beruntung, seseorang yang mengerjakan salat ini setiap malam, dan menghadiahkan pahalanya kepada setiap mayit dari orang-orang muslim.”

Demikianlah keterangan yang beliau sampaikan, semoga bermanfaat dan kita bisa menjadikannya sebagai rutinitas amalan tambahan kita, sebagai bekal hidup kelak di kehidupan abadi. Allahu A’lam.[lirboyo]

 

Like this Article? Share it!

Leave A Response

Translate »