ASWAJADEWATA.COM | GIANYAR
Menyikapi perkembangan teknologi informasi lewat media online, khususnya pemanfaatan media sosial dalam bidang dakwah keagamaan, DKM Masjid Agung Al-A’la Gianyar mengadakan kegiatan Pelatihan Jurnalistik sebagai penguatan kualitas konten bagi siapa saja yang ingin aktif berdakwah lewat sosial media pada hari Ahad (13/12).
Pelatihan yang sudah kedua kalinya digelar di masjid tersebut kali ini bertemakan “Penguatan Konten Fikih dan Akidah” dengan mengundang dua orang alumni Pondok Pesantren terkemuka sebagai narasumber yaitu; Ustadz Achmad Shiddiq dari PP. Sidogiri, Pasuruan dan Ustadz Muhammad Taufiq Maulana dari PP. Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo, Situbondo.
Kedua narasumber tersebut merupakan dai muda yang cukup aktif dalam melakukan dakwah media online. Ustadz Achmad Shiddiq merupakan youtuber dengan nama akun @kabar pedia, sedangkan Ustadz M. Taufiq Maulana atau yang biasa dikenal dengan sapaan Gus Tama adalah founder Aswaja Dewata, media online dengan berbagai platform digital yang berfokus kepada konten-konten keaswajaan, Islam Moderat, tradisi, dan toleransi. Gus Tama juga adalah penulis Buku “Fikih Muslim Bali”

Saat menyampaikan sambutan pembukaan, Ketua DKM Masjid Al A’la Gianyar Ustadz Agus Arianto menyampaikan bahwa kegiatan kali ini merupakan kegiatan lanjutan.
“Kegiatan pertama dulu diadakan untuk mendalami teknik penulisan, sekarang tentang pembuatan konten fikih dan akidah aswaja. Membuat konten ini butuh keilmuan yang maksimal. Tidak bisa sembarangan. Harus memiliki ilmu,” jelasnya.
Sementara, Kasi Bimas Islam Gianyar, Dr. Masruhan, M.Pd.I juga mengatakan bahwa kegiatan seperti ini sangat penting dilakukan untuk bisa menyampaikan pesan-pesan kebaikan, khususnya dalam era teknologi informasi sekarang.
“Acara ini sangat penting, makanya saya hadir. Biasanya pagi-pagi hari minggu begini, saya santai di rumah, mari gunakan medsos untuk berdakwah. Dakwah itu tidak harus seorang dai,” katanya.
Dalam pelatihan itu Ustadz Achmad Shiddiq menyampaikan materi ‘Akidah’ dan menceritakan sejarah empat madzhab yang diikuti oleh kalangan Ahlussunah wal jamaah. Sedangkan Gus Tama membawakan materi fikih sesuai latar pendidikan akademis yang ditempuh saat menimba ilmu di Ma’had Aly PP. Sukorejo hingga meraih gelar Magister Hukum Islam.
“Orang yang mengerti fikih tak akan mudah main klaim sesat kepada orang yang berbeda. Bahkan kepada yang berbeda keyakinan sekalipun, fikih mengajarkan kita kelembutan dan romantisme,” jelas Gus Tama yang telah menulis belasan buku sejak masih menjadi santri ini.
Penulis: Dadie W. Prasetyoadi
Editor: Abdul Karim Abraham