LPLH MUI Bali Upayakan Pengolahan Sampah Dalam Rangka Melayani Umat

Facebook
X
WhatsApp
Telegram
Email

ASWAJADEWATA.COM 

Studi Lapangan oleh Tim Lembaga Pemulihan Lingkungan Hidup & Sumber Daya Alam (LPLH-SDA) MUI Prov. Bali, 24 Mei 2021 di PT. Songgolangit Persada Bantas, Tabanan dan lokasi ZCD BAZNAS Bedugul berlangsung sangat produktif.

Diterima oleh Ir. Koentjoro Adijanto dan Kadek Wirawan SH, Unit Produksi Kedua Pak Oles ini menghasilkan Pupuk Bokashi, tanah subur media tanam, probiotik (EM4) untuk 5 jenis bidang (Pertanian, Peternakan, Perikanan, Lingkungan dan toilet).

Kunjungan LPLH MUI Bali di PT. Songgo Langit Persada Bantas, Tabanan

Dengan memanfaatkan bahan baku (sampah organik, serbuk kayu limbah penggergajian, kotoran ternak khususnya kotoran sapi) dan memberdayakan tenaga kerja lokal, sehingga ada simbiosis mutualisme antara PT. Songgolangit Persada dan masyarakat desa setempat.

Tim LPLH memahami bagaimana limbah organik dari rumah tangga menjadi kompos dengan alat kompos (komposter sederhana) yang bisa dibuat sendiri dirumah. Diajarkan juga cara membuat kompos dengan komposisi limbah organik, molase, air, dan EM4 sebagai sumber bakteri pengurainya, sehingga menghasilkan pupuk cair dan pupuk padat. “Untuk kampanye pilah Sampah rumah tangga perlu dijalin kerjasama antara LPLH-SDA dengan PT Songgolangit Persada (support probiotik),” ujar Ir. H. Saleh Purwanto ketua Tim LPLH-SDA MUI Bali.

Tim LPLH ini terdiri dari Para pemerhati Lingkungan hidup baik yang pernah bekerja di Pemerintahan, Kelembagaan, Dosen aktif maupun Penggiat Lingkungan. Misi utama LPLH-SDA MUI saat ini adalah untuk mengupayakan solusi pengelolaan sampah dalam rangka melayani umat, sehingga dapat melibatkan mereka dalam upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup.

Kunjungan di Zakat Community Development (ZCD) BAZNAS, Bedugul.

Kelompok binaan Ir. H. Suprio Guntoro saat ini sudah sangat berkembang kegiatan usahanya meliputi:
– Rumah makmur Baznas,
– Pembinaan mualaf melalui pengelolaan usaha tani (ternak, sayuran, dan hortikultura, antara lain strawberry),
-Peternakan kambing, dirancang kelak akan menghasilkan susu.
-Produksi pakan ternak (single cell protein) dari fermentasi kulit ari biji kedelai (biasanya dibuang ke laut) dan kulit kopi. Disamping meningkatkan nilai tambah kedua limbah tersebut, juga mencegah kerusakan lingkungan (laut).
-Memproduksi “bio alta” sebagai pupuk cair dan
– memproduksi pupuk organik menggunakan agen dekomposer bakteri.

“LPLH-SDA memerlukan dukungan dan fasilitasi untuk pelaksanaan program dan kegiatannya. Tidak terbatas pada anggaran, lebih dari itu, terutama fasilitasi mengakses lembaga pemerintahan/birokrasi yang mempunyai keterkaitan tugas” tegas Ir. H. Suprio Guntoro, yang juga Penasehat LPLH-SDA MUI Provinsi Bali ini.

Beliau juga mengutip Surat Al-Anbiya ayat 107, “Dan Kami tidak mengutus Engkau (Muhammad) melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi seluruh Alam”.

“Sebagai Waratsatu Al-Anbiyaa (ahli waris tugas tugas para Nabi), kita harus memikirkan permasalahan Lingkungan yang ada disekitar kita,” jelasnya kemudian.

Menurutnya, permasalahan yang mendesak untuk digarap saat ini adalah
-Pengolahan sampah plastik (Aldesitas),
– Desalinasi air laut untuk mengimbangi kebutuhan air,
– Pengolahan/pemanfaatan limbah air wudhu untuk pengembangan hydrophonik serta hydroaquaphonik.

LPLH diharapkan dapat membantu memecahkan permasalahan Lingkungan di Bali, bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten yaitu untuk mengantisipasi defisit Air di Bali, dengan memperbaiki manajemen air irigasi, sehingga dapat menurunkan konsumsi air untuk irigasi sawah dari 95% menjadi separuhnya dengan penerapan sistim irigasi intermiten.

Kontributor: Adrid Indaryanto

diunggah oleh:

Picture of Dadie W Prasetyoadi

Dadie W Prasetyoadi

ADMIN ASWAJA DEWATA

artikel terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Translate »