ASWAJADEWATA.COM |
Konferensi Besar Nahdlatul Ulama (Konbes NU) 2022 di Hotel Yuan Garden Jakarta telah selesai dilaksanakan dari tanggal 20-22 Mei 2022.
Acara Konbes NU ini merupakan permusyawaratan tertinggi setelah Muktamar yang diikuti oleh Mustasyar, Syuriyah, Tanfidziyah, Ketua-ketua Lembaga, Badan Otonom, dan Pengurus Wilayah NU se-Indonesia.
Menurut pengalaman kami, yang sejak tahun 1999 hingga sekarang selalu mengikuti acara Konbes NU, Konbes NU saat ini adalah Konbes terbaik. Selain dihadiri lengkap organ struktur organisasi; Mustasyar, Rais Am, dua Wakil Rais Am, Rais-rais Syuriyah, Tanfidziyah, Pengurus Lembaga dan Badan Otonom serta Pengurus Wilayah se-Indonesia, juga terlaksananya sidang-sidang komisi dan pleno yang berjalan dengan tertib.
Ketua Umum dan Sekjend KH. Yahya Chalil Tsaquf dan Gus Saifullah Yusuf aktif hadir mengikuti dan memantau langsung jalannya permusyawaratan dalam sidang-sidang komisi dan pleno, termasuk dua Wakil Rais Am KH. Afifuddin Muhajir dan KH. Anwar Iskandar yang juga hadir dalam sidang Komisi dan pleno .
Konbes NU yang dipisah dengan Munas NU ini mengkonsolidasikan tata kelola jam’iyah, sistem kaderisasi, serta sistem kebendaharaan dan aset, yang dimasukkan dalam Peraturan Organisasi. Sehingga tata kelola management NU akan berjalan secara profesional.
Di acara Konbes ini, Ketua Umum PBNU KH. Yahya Chalil Tsaquf juga menyampaikan dalam menghadapi satu abad berdirinya Nahdlatul Ulama di Indonesia, PBNU akan menyelenggarakan dua agenda internasional.
Pertama, konferensi internasional pemimpin Agama seluruh dunia yang akan dilaksanakan pada saat sebelum G20 (G Twenty) pada bulan Nopember 2022. Konferensi Internasional ini disingkat dengan R Twenty atau Religion Twenty.
Konferensi R Twenty ini akan bekerjasama dengan lembaga internasional; Centre For Set Civilizition values atau pusat nilai nilai keberadaban bersama yang didirikan pada tahun 2021 di North Carolina Amerika oleh KH. Ahmad Mustofa Bisri .
Kedua, akan menyelenggarakan Muktamar Ad Dauli fi fiqhi al hadharah atau Konferensi Internasional Fiqh Peradaban. Pemikiran NU sangat dibutuhkan dalam memberikan kontribusi perdamaian dunia dan kemaslahatan hidup umat manusia lewat mewujudkan peradaban yang selaras dengan nilai-nilai ajaran Agama Islam dan kemanusiaan.
Oleh: HM. Misbahus Salam (Pengurus LAZISNU PBNU)