ASWAJADEWATA.COM | Setelah resmi dilantik sebagai Presiden RI Minggu (20/10), Presiden Jokowi segera memanggil beberapa tokoh nasional pada hari Senin di Istana Negara. Seperti yang ditunggu oleh khalayak pers dan masyarakat bahwa Presiden akan segera menentukan pilihan terhadap para menteri barunya yang akan mendampingi dan membantunya menjalankan pemerintahan di periode kedua ini.
Mengapa tiap tiba saat penentuan menteri pembantu Presiden selalu mengundang rasa penasaran? Ini tidak lain karena keputusan Presiden dalam memilih orang yang tepat dalam posisi menteri negara menjadi gambaran prospek jalannya pemerintahan lima tahun ke depan. Setidaknya dapat membawa pengaruh dalam stabilitas politik dan kelancaran program-program yang menjadi prioritas Presiden.
Rakyat biasa sesungguhnya tidak terlalu terpengaruh dengan hasil pilihan Presiden itu, karena mereka sangat paham bahwa hal ini sepenuhnya adalah hak prerogatif yang dimiliki seorang kepala negara yang dijamin oleh konstitusi di negara Indonesia.
Hanya saja rakyat bisa juga memiliki pandangan masing-masing tentang hal itu. Sebagian besar dari mereka menginginkan pemerintahan periode ini dapat berjalan tanpa gangguan hal-hal yang tidak substansial. Misalnya perselisihan pendapat dalam kabinet yang bersumber dari perbedaan pandangan politik.
Statement Presiden Jokowi sebelum pelantikan yang mengatakan bahwa dirinya akan mengambil Menteri dari kalagan partai politik sebanyak 45% dari total jumlah yang dibutuhkan, dan 55% sisanya dari kalangan profesional setidaknya memberi harapan jika kabinet mendatang akan cukup efektif. Tinggal bagaimana Presiden sebagai nakhoda pemerintahan dapat dengan bijaksana dan tepat menatanya menjadi sebuah harmoni, layaknya seorang komposer musik.
Nada-nada yang semuanya berbeda tidak akan menjadi alunan irama yang indah didengar jika arrangernya tidak memiliki rasa seni dan pengetahuan yang memadai tentang musik. Adapun jika dipaksakan dengan kemampuan pas-pasan akan terdengar nada-nada sumbang yang alih-alih enak didengar tapi malah sebaliknya.
Rakyat yang menjadi peminat suguhan musik yang akan ditampilkan Presiden dibantu Wakilnya sudah tentu akhirnya ingin menikmati harmoni nada yang menyejukkan, sebagai sarana bagi refreshment setelah lebih dari setahun mengalami berbagai ujian dan gesekan antara satu dan lainnya. Khususnya kondisi sebelum pilpres yang menguras tenaga, pikiran dan mental, dimana tidak sedikit dari mereka telah turut menjadi korban.
Agenda pemilihan para Menteri yang akan bergabung dalam Kabinet Kerja Jilid II ini adalah saat terbaik bagi Presiden Jokowi dan Wakilnya KH. Ma’ruf Amin membuktikan kepada 55.50% atau 85.607.362 rakyat Indonesia yang telah mempercayakan kepemimpinan Negara kepada mereka berdua, melalui proses demokrasi terumit sepanjang sejarah dunia hingga saat ini. Bahwa mereka tidak salah memilih.
Dadie W. Prasetyoadi