Merawat Sejarah di Era Perubahan, Jadi Tema Seminar Sejarah Kebudayaan Islam STIT Jembrana

Facebook
X
WhatsApp
Telegram
Email

ASWAJADEWATA.COM | JEMBRANA

Seminar Pendidikan Sejarah Kebudayaan Islam di Bali diadakan oleh Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) untuk mahasiswa semester 3 dalam rangka memenuhi mata kuliah Sejarah Peradaban Islam (SPI) dengan menggandeng PC ISNU JEMBRANA, Selasa (31/01/2023).

Acara ini digelar di kampus Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Jembrana (STITJ) dengan mengusung tema “Merawat Sejarah di Era Perubahan”. Dalam hal ini, KH Fathurrahim, M.Pd.I selaku keynote speaker yang juga adalah Ketua STIT Jembrana mengingatkan kembali akan semboyan Ir. Soekarno; “Jangan sekali-kali melupakan Jas Merah” yang berarti bahwa kita jangan sampai melupakan sejarah. Dirinya menambahkan bahwa dalam posisi sebagai warga Nahdlatul Ulama (NU) untuk tidak melupakan Jas Hijau, yaitu dengan tidak menghilangkan jasa para ulama yang telah berjuang mati-matian untuk agama Islam.

KH. Fathurrahim sangat mengapresiasi diadakannya acara ini sebagai pelopor sikap penghargaan dalam berkehidupan sosial “Islam yang ada di Jembrana khususnya, dan Indonesia, pada umumnya.

“Sangat dihargai, oleh karena itu kehebatan Islam di Jembrana ini jangan sampai buyar.,” tambahnya.

Patahul Bari, S.Ag, M.Pd selaku salah satu narasumber menyampaikan perlunya penguasaan ilmu untuk menjadi pelaku sejarah,

“Kita harus mempunyai bekal ilmu yang bisa kita gunakan sebagai senjata untuk melakukan suatu perubahan. Kita bisa dihargai tergantung pada potensi ilmu yang dimiliki,” ungkapnya sebagai penutup.

Penulis: Saifurrahman | Editor: Dadie W. Prasetyoadi

diunggah oleh:

Picture of Dadie W Prasetyoadi

Dadie W Prasetyoadi

ADMIN ASWAJA DEWATA

artikel terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Translate »