ASWAJADEWATA.COM |
Madrasah Ibtidaiyah (MI) Karakter Mutiara Bunda, bersama dengan 4 Sekolah lainya se-Indonesia terpilih menandatangai RoU (Recods of Understanding) dengan Asia Education Fondation (AEF).
Hal itu dilakukan secara virtual yang diselenggarakan pada hari Selasa (14/9) mulai pukul 11.00 Wita – Selesai.
Selain penandatangan RoU, acara siang itu juga mengumumkan para guru yang berhak mengikuti program ini. Disaksikan oleh perwakilan dari Departemen Luar Negeri dan Perdagangan (DFAT) Pemerintah Australia dan Perwakilan dari Asia Education Fondation (AEF).
Sebelumnya, melalui seleksi yang panjang dan ketat, dua orang Guru MI Karakter Mutiara Bunda behasil terpilih dalam program tersebut, mereka adalah Aghniyarizqi Iara Fadhilla dan Rifqikah Durrotul Hikmah.
Seperti yang kita ketahui, Program Kemitraan Sekolah Australia-Indonesia BRIDGE merupakan gagasan Australia-Indonesia Institute dan Asia Education Foundation (AEF) yang sudah berjalan dari tahun 2008 sampai dengan saat ini.
Perpaduan model pembelajaran profesional ini mendukung komunitas sekolah di Indonesia dan Australia untuk membangun kemitraan sekolah internasional. BRIDGE membangun hubungan antara guru dan pelajar Australia dan Indonesia, meningkatkan kapasitas guru, pemahaman pertukaran budaya, kompetensi global, dan keahlian penggunaan teknologi baru untuk kolaborasi berkelanjutan.
Madrasah Karakter Mutiara Bunda Bali merupakan salah satu madrasah di bawah binaan Kementerian Agama Kota Denpasar dari lima sekolah/madrasah di seluruh Indonesia yang terpilih dalam Program Kemitraan Sekolah BRIGDE Australia-Indonesia tahun 2021 mewakili provinsi Bali.
Adapun empat Sekolah-Madrasah yang lain adalah MAN Insan Cendekia Gowa, Sulawesi Selatan, MAN Insan Cendekia Sambas, Kalimantan Barat , SMP N 3 Singkawang Kalimantan Barat , dan SMP N 17 Singkawang Kalimantan Barat.
Dengan terpilihnya MI Karakter Mutiara Bunda merupakan suatu yang membanggakan bagi semua pihak khususunya dari kementerian Agama Provinsi Bali lebih khusus kota Denpasar.
Melalui Kasi Pendidikan Islam Kemenag Kota Denpasar, Hj Ninik Surani, S.Pd.I mengaku sangat bangga dan berharap dapat mengimbas atau menginspirasi sekolah yang lain.
“Saya selaku Kepala Seksi Pendis Kota Denpasar merasa sangat bangga dengan terpilihnya MI Karakter Mutiara Bunda yang berhasil terpilih dalam program kemitraan Sekolah BRIGDE Australia-Indonesia tahun ini. Harapan kami kedepan, hal ini dapat berimbas bagi sekolah yang lain untuk terus berinovasi dan memberikan yang terbaik bagi anak didiknya,” paparnya saat diwawancarai usai kegiatan tersebut.
“Program ini merupakan program yang menarik, karena lintas negara maka guru-guru kami akan bertambah wawasannya sehingga membawa anak-anak kita lebih hebat kedepannya,” imbuhnya.
Kepala Sekolah MI Karakter Mutiara Bunda, Hj Sri Utami, menyampaikan bahwa dalam proses pengajuan hingga pengumuman melalui perjuangan yang pajang dan sangat ketat. Pihaknya bahkan sempat merasa ‘minder’ mengingat MI Karakter Mutiara Bunda merupakan sekolah yang baru berdiri dan fasilitas masih terbatas.
Namun berkat dukungan Kasi Pendis Kemenag Kota Denpasar, menurut Hj. Sri, pihaknya tetap ikhtiar melanjutkan perjuangan.
“Melihat bagaimana gambaran sekolah lain yang masuk nominasi dan kondisi saat ini rasanya tidak mungkin akan masuk. Apalagi kita belum memiliki Lab bahasa dan komputer. Bahkan sempat menghubungi Bunda Ninik (Kasi pendis Kemenag Kota Denpasar) agar kita jangan terlalu berharap,” ungkapnya.
Namun dari Kemenag Kota Denpasar terus memberikan support untuk meningkatkan kepercayaan diri Kepala MI Karakter Mutiara Bunda, sehingga proses terus berlanjut dan hasilnya luar biasa.
“Alhamdulillah support dari bu Ninik sangat baik dan terus mengawal sehingga kami terpacu dan berjuang semaksimal mungkin. Alhamdulillah, MasyaAllah hasilnya luar biasa,” tambahnya.
Beliau yang juga menjabat sebagai Koordinator Yayasan Pendidikan Muslimat NU Bali tersebut berharap dengan adanya program ini dapat membangun karakter guru dan murid lebih baik.
“Diharapkan program ini akan dapat membentuk kemitraan sekolah yang berkelanjutan dan komunitas pelajar internasional serta mendukung para guru untuk membangun kemampuannya dalam mengembangkan pengalaman belajar yang lebih bermakna bagi peserta didik,”
Selain itu juga program ini diharapkan dapat meningkatkan hubungan yang baik antara Indonesia dengan Australia.
“Dan selanjutnya akan dapat lebih meningkatkan hubungan antar individu antara Australia dan Indonesia,” tandasnya. (*)