ASWAJADEWATA.COM – Loloan, sebuah daerah kampung Muslim di Kabupaten Jembrana, Bali mengadakan sebuah festival budaya. Dalam festival ini ditampilkan berbagai macam tradisi dan budaya Islam lama yang dibawa oleh masyarakat Muslim Melayu sebagai salah satu komunitas Muslim awal yang datang ke Bali.
Acara bertajuk “Loloan Jaman Lame” ini digelar tiga hari berturut-turut dari tanggal 5 hingga 7 September 2019 diramaikan dengan pawai obor, cikar-cikaran , dan pertunjukan musik tradisional. Di setiap malam hajatan Pemda Jembrana itu selalu dipadati pengunjung dari berbagai daerah.
Sebagai daerah komunitas Muslim yang cukup besar, diadakan pula pengajian akbar di hari kedua untuk menyambut datangnya tahun baru Hijriyah 1441.
Puncak Festival Loloan Jaman Lame dilaksanakan pada Sabtu malam (7/9). Acara yang dimulai dari pukul 18.00 WITA ini bertempat di sepanjang jalan Gunung Agung Loloan Timur.
Diawali dengan beberapa parade seni mulai dari pembacaan Qosidah Burdah Jaman Lame khas kampung loloan, pencak silat khas Loloan dan banyak lagi. Festival ini memiliki keunikan tersendiri dimana para warga sekitar diwajibkan untuk memakai pakaian dengan atribut kuno sehingga acara ini sangat kental dengan nuansa jaman lama
Setelah dipelopori segenap pemuda dan masyarakat Loloan Timur, gelaran Festival Loloan Jaman Lame ini sudah ketiga kalinya dilaksanakan dan menjadi agenda tahunan di Jembrana.
Bupati Jembrana I Putu Artha dan Wakil Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan turut hadir dan mengunjungi satu persatu penampilan khas Loloan Jaman Lame. Mulai dari mainan anak lame, pameran dokumen peninggalan budaya, kuliner khas Loloan jaman lame, Ngaji jaman Lame, Pengantin dan Sunatan Jaman Lame dan sebagainya. Antusiasme warga pun sangat terlihat ketika dapat bertemu langsung dengan mereka berdua.
Reporter: Ahmad Wildan
Editor: Dadie W. Prasetyoadi