ASWAJADEWATA.COM |
Kegiatan bersih bersih Pantai (19/7) dalam rangka World Clean up Day 2021 di laksanakan oleh Lembaga Pemuliaan Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam, (LPLH-SDA) MUI, Provinsi Bali bekerjasama dengan LSM Lingkungan “Portir” di Pantai Mertasari Sanur, Denpasar. Kegiatan ini mengusung tema “Bebaskan Pantai dari Sampah Plastik”.
Pengambilan sampah plastik di sebagian bentang pantai Mertasari diharapkan akan membantu menjaga keseimbangan ekosistem pantai dan laut, disamping mengembalikan kebersihan serta keindahan pantai . Dalam waktu sekitar 1 jam 30 menit, dengan dukungan sarana terbatas, terlihat hasilnya cukup memadai. Pasir pantai yang sebelumnya bagai lautan sampah, seusai kegiatan terlihat lebih bersih dan segar.
Sampah plastik di pantai- pantai utama Pariwisata Bali, antara lain Pantai Kuta, Legian, dan Seminyak juga sering mengalami kebanjiran sampah, terutama plastik. Pihak Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan juga telah bekerja keras, namun pihak swasta dan masyarakat luas pun harus ikut berperan, turun tangan dengan penuh kesadaran untuk ikut serta membersihkan pantai khususnya dari sampah plastik yang sangat sulit terurai di alam bebas.
Panen sampah plastik di beberapa pantai sering terjadi terutama usai hujan deras. Beberapa regulasi pengurangan kemasan plastik sekali pakai dibuat, namun belum menunjukkan hasil signifikan karena sanksi untuk penegakkannya belum cukup membuat jera.
Para peneliti telah memberikan gambaran besar pergerakkan sampah di laut, jenis sampah yang terdampar, lamanya partikel diperairan, hingga dampak cemaran mikroplastik pada biota dan pangan asal laut. Tekanan pada satwa laut terus meningkat, ancaman polusi laut pun telah di depan mata.
“Kami akan menggerakkan teman- teman lebih banyak lagi, untuk ikut serta dalam kegiatan membersihkan pantai dari sampah Plastik pada kesempatan lain, agar capaian hasil dan dampak positifnya lebih nyata” ujar Ir. Saleh Purwanto, Ketua LPLH-SDA, MUI Prov. Bali, saat kegiatan bersih pantai ini.
Sekitar 25 orang team gabungan antara LPLH-SDA MUI Propinsi Bali, para penggiat lingkungan Portir, dan dari Paguyuban Pagerijo Jombang, mulai bergerak memungut sampah dari sisi Timur pantai Mertasari hingga ke sisi barat. Hanya berbekal alat alat sederhana yg digunakan seperti cupit, serok, dan karung plastik bekas untuk menampung sampah plastik, semua sampah dapat terangkut (tas kresek, botol plastik minuman, sandal, tali plastik bekas dan berbagai jenis sampah plastik lainnya).
Tak sulit menemukan kantong plastik, sedotan dan styrofoam, tiga produk plastik yang dilarang untuk digunakan, diproduksi dan distribusikan dalam Peraturan Gubernur (Pergub) Bali no. 97/2018 tentang Pembatasan timbunan sampah plastik sekali pakai.
“Selama Pandemi covid 19 upaya untuk mengurangi sampah plastik terkesan kendor, namun kita perlu galakkan kembali untuk membawa tas belanja (non plastik) sendiri dan gunakan botol minum (thumbler), untuk mengurangi sampah plastik. Kegiatan bersih pantai dari Sampah plastik ini akan terus berlanjut” imbuh Andy Faturrahman, Koordinator Lapangan Portir.
Kontributor: Adrid Indaryanto