ASWAJADEWATA.COM | YOGYAKARTA
Setelah sukses mengadakan pelatihan di wilayah Jakarta, Yayasan Mulia Raya kembali menggelar Pelatihan Milenial Reformis untuk wilayah Yogyakarta pada 25-28 Maret 2021.
Pelatihan ini sengaja menyasar generasi milenial khususnya perempuan , untuk bisa turut andil dalam penyebaran nilai nilai positif di media sosial.
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), generasi milenial adalah orang orang yang berusia 20-35 tahun. Salah satu ciri generasi milenial adalah sangat akrab dan tergantung dalam banyak hal pada teknologi, khususnya media sosial.
Disaat yang sama, kesadaran media dan informasi serta kemampuan berpikir kritis masih kurang. Hal ini membuat generasi milineal, termasuk perempuan, lebih mudah dipengaruhi oleh hoax, misinformasi. Dan ideologi yang mengarah pada intoleransi, kekerasan, ekstremisme, bahkan terorisme.
Di sisi lain, perempuan memiliki potensi besar untuk membantu mencegah intoleransi dan ekstremisme. Hal ini dapat terjadi karena pengalaman dan kesadaran mereka akan kekerasan, subordinasi, diskriminasi dan marginalisasi, baik di ranah domestic dan sosial, mendorong mereka untuk menjadi lebih inklusif, tanpa kekerasan dan toleran terhadap perbedaan.
Oleh karena itu, pelatihan dengan pendekatan partisipatoris ini memiliki tujuan antara lain; Pertama, memberi pengetahuan kepada perempuan milenial tentang pentingnya membangun perdamaian di media sosial. Kedua, memberi capacity building bagi perempuan milenial agar menjadi agen yang dapat menyuarakan nilai-nilai muslimah reformis, seperti kampanye non kekerasan terhadap perempuan dan kemanusiaan berbasis kesetaraan dan keadilan gender.
Selama pelatihan yang digelar di Hotel Horaios Malioboro ini, 36 peserta dari berbagai latar belakang diberikan materi pengetahuan tentang Memahami Konsep Muslimah Reformis, Pentingnya Kesetaraan dan Keadilan Gender, Literasi Agama untuk Counter Violence Extremism di Era Digital, Penguatan Wawasan Kebangsaan, Demokrasi dan Politik, serta beberapa materi yang tujuannya untuk pengembangan dan kampanye nilai-nilai positif di media sosial.
Sementara, narasumber yang dihadirkanpun merupakan pakar dibidangnya, seperti Prof. Dr. Musdah Mulia, Dr. Dina Listiorini, M.Si, Dr. J. Harjatmoko, Dr. Dra. Budi Wahyuni, MM, MA, Anict HT, dan Penulis berbagai buku Eko Prasetyo.
Founder Yayasan Mulia Raya, Prof. Musdah Mulia mengatakan dalam sambutannya berharap para peserta nantinya bisa menjadi influencer dengan mengkampanyekan nilai nilai muslimah reformis.
“Selama empat hari kedepan, akan diberikan pengetahuan inti, dan diharapkan peserta bisa mengembangkan sendiri di masyarakat dan lingkungan” jelasnya
Untuk Pelatihan Wilayah Yogyakarta, Yayasan Mulia Raya menggandeng Young Interfaith Peace Maker Community (YIPC) sebagai mitra lokal dalam mensukseskan pelatihan ini. YIPC merupakan komunitas anak anak muda lintas agama dan keyakinan yang konsisiten menyuarakan perdamaian (*)