Pengenalan Pesantren Masih Minim, Apa yang Salah?

Facebook
X
WhatsApp
Telegram
Email

ASWAJADEWATA.COM | BANDUNG

Direktur Utama NU Online, Hamzah Sahal menilai ada beberapa kendala dalam pengenalan pesantren selama ini sehingga pengetahuan tengang pesantren tidak mampu menjadi konsumsi publik.

Menurutnya, ada tiga hal yang menjadi problem besar yang membuat kehidupan pesantren masih dipandang sebelah mata, karena dianggap bersifat inklusif.

“Pertama, banyak kiai atau pun santri merasa tidak penting untuk mengenalkan dunia pesantren ke pihak luar,” kata Sahal dalam acara Kopdar Pengelola Media Pesantren, Minggu (17/09).

Kedua, kata Sahal, jika ada pesantren yang ingin mengenalkan pesantren merasa tidak enak dan tidak tahu cara mengenalkan pesantrennya terutama ke pihak eksternal.

Ketiga, jika ada pesantren yang bersemangat, punya cara, dan sudah mengenalkan pesantrennya, namun materinya masih berkaitan dengan dirinya sendiri seperti kebiasaan santri, kostum, sejarah santri, dan kitab.

“Jika begini yang terjadi, sebetulnya pengenalam pesantren jalan di tempat, muter-muter di lingkungannya sendiri. Pelakunya orang pesantren dan audiensa juga orang pesantren,” ujarnya.

Menurut Sahal, butuh transformasi yang dilakukan untuk mengenalkan pengenalan pesantren lewat cara-cara tepat sehingga benar-benar sampai ke masyarakat luas.

“Bisa dengan menambah konten dengan materi atau aktivitas yang sesuai dengan pemahaman masyarakat luar, seperti paduan suara nasional,” ujarnya.

Selain itu, mengajak pihak eskternal terlibat langsung dalam isu-isu pesantren seperti yang dilakukan salah satu strategi yang dilakukan pendahulu-pendahulu saat mengenalkan pesantren.

“Tahun 70 an tidak ada orang yang melakukam penelitian tentang NU, Gus Dur pun mengundang Mitsuo Nakamaura untuk datang ke Muktamar NU,” tambahnya.Terakhir, kata Sahal, para santri juga harus terus mengupgrade diri, tidak hanya memahami ilmu-ilmu ke-Islaman namun juga ilmu-ilmu lainnya.

“Kita harus menguatkan kapasitas santri di bidang informasi. Juga terus memperbanyak santri belajar dan mendalami ilmu di luar Islamic studies,” tutupnya.***

Sumber: https://www.katalogika.com/info-logika/14410190923/pengenalan-pesantren-masih-minim-apa-yang-salah

diunggah oleh:

Picture of Muhammad Ihyaul Fikro

Muhammad Ihyaul Fikro

ADMIN ASWAJA DEWATA

artikel terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Translate »