ASWAJADEWATA.COM | DENPASAR
Woman’s Bali Association (WBA) sebagai sebuah komunitas yang terbentuk tepat pada hari Kemerdekaaan RI pada 17 Agustus 2020 lalu, pada Selasa siang (2/2) meresmikan keberadaannya dalam kegiatan Pengukuhan dan Deklarasi.
Ir. Hj Nimmi Ghulam selaku ketua panitia acara yang berlangsung di Ballroom Arjuna Quest Hotel, Jl. Mahendradata Denpasar itu menyampaikan sekilas info tentang visi misi komunitas wanita pengusaha Bali tersebut dalam sambutannya.
Menurutnya, berawal dari sekedar pertemanan diantara mereka, kemudian atas kepedulian bersama terhadap kondisi sosial budaya masyarakat Bali khususnya, berusaha meningkatkan peran nyata wanita pengusaha Bali sebagai salah satu potensi SDM daerah.
“Setelah terbentuk pada Agustus tahun lalu kami telah beberapa kali mengadakan kegiatan sosial dengan bekerja sama dengan organisasi dan komunitas lain di Bali. Untuk itu, dengan pengukuhan pengurus dan deklarasi ini, diharapkan semakin dapat mengemas setiap kegiatan WBA ke depan dengan lebih rapi, bersinergi bersama teman-teman komunitas lain,” ungkap Hj. Nimmi yang juga adalah Public Relation (Humas) WBA kepada aswajadewata.com di sela-sela acara.
Selanjutnya acara diteruskan dengan menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya bersama, dilanjutkan dengan Mars WBA dibawakan oleh para anggota WBA dan diikuti undangan yang hadir.
Kepengurusan WBA yang dikukuhkan dan dideklarasikan dengan mengusung tema “The Power of Love” siang itu terdiri dari 14 orang dengan Ketua terpilih Ni Luh Putu Suandewi Aschlimann, S. Sos, MM.
Setelah pengukuhan dan deklarasi, dilakukan pula pemotongan tumpeng oleh Ketua WBA sebagai tanda mulai aktifnya kepengurusan WBA secara formal. Lalu diteruskan dengan penyematan PIN kehormatan kepada 3 wanita inspiratif yang memiliki kiprah luar biasa di Bali, yaitu, Juli Artiningsih wanita satu-satunya di Indonesia pembuat layar kapal Phinisi, Upik Rustia penggagas UMKM Deskranasda Bali, dan Titi Basrah penasehat WBA yang terlibat sejak awal berdirinya komunitas ini.
Dalam sambutannya, Putu Suandewi menyampaikan bahwa WBA akan memfokuskan pemberdayaan anggotanya melalui program 3B, yaitu Brain, Behaviour, and Beauty.
“3B ini akan jadi poros dari setiap kegiatan yang akan diprogramkan oleh WBA. Wanita harus dapat merangkum 3 potensi dalam dirinya ini menjadi sebuah kekuatan sosial masyarakat yang dapat bermanfaat luas, tentunya bersinergi dengan semua ormas dan komunitas yang memiliki visi sama,” jelasnya.
Putu Swandewi melanjutkan, bahwa bagaimana nantinya WBA akan banyak terlibat dalam usaha peningkatan ekonomi kreativ berbasis UMKM.
“Untuk itu kami mohon dukungan dan kerjasama dari teman-teman komunitas dan ormas yang saat ini dapat menghadiri undangan kami walau dalam keterbatasan masa Pandemi,” harapnya.
Kegiatan yang dilaksanakan dengan prosedur kesehatan pandemi dan jumlah undangan sangat terbatas ini dihadiri perwakilan komunitas dan organisasi antara lain; IWAPI Bali, Muslimat NU kab. Badung, DAG Bali, KCBI Bali dan Singapore, IISB, serta lainnya.
Dari anggota WBA seluruh Bali yang berjumlah 101 orang, tidak lebih dari setengahnya yang hadir. Hal ini menurut pihak WBA sengaja dilakukan guna mematuhi prosedur yang ditetapkan pemda Bali terkait pembatasan kegiatan masyarakat dalam masa pandemi Covid 19.
Penulis: Dadie W. Prasetyoadi