ASWAJADEWATA.COM
Heningnya pagi, kala mega merah di ufuk timur akan segera memudar. Saat burung-burung bernyanyi di pepohonan. Sayup-sayup terdengar kabar dari berbagai media bahwa Sang Penjaga Tradisi telah menghembuskan nafas terakhirnya. Sesosok Tuan Guru (Tokoh) yang membimbing masyarakat sedari zaman dahulu. Sosok yang melahirkan masyarakat yang pandai mengaji. Sosok yang tetap menjaga adat istiadat dan tradisi dalam setiap acara apapun. Walau dunia modern mengamuk, merasuk ke seluruh pelosok kampung.
Komando yang diberikan kepada seluruh masyarakat seakan menjadi hak paten bahwa setiap acara maupun tradisi apapun harus dimusyawarahkan kepada beliau. Tolak balak, kujongan (ziarah makam di ujung) dan tradisi-tradisi leluhur lainnya yang masih membumi di kampung Kecicang Islam adalah bukti bagaimana beliau menjaganya.
Ziarah Makam di Ujung pada hari Minggu kemarin adalah penutup dari berbagai rangkaian tradisi yang beliau lakukan. Seakan menjadi isyarat bagi masyarakat Kampung Kecicang Islam bahwa menjaga tradisi adalah hal yang harus dilakukan agar tidak tergeser oleh zaman.
Semoga TGH. Marzuki yang juga mantan Rais Syuriah PCNU Karangasem itu ditempatkan di tempat yang begitu terang dengan keindahan -keindahan, Aamiin.
Sebagai masyarakat, mari kita lanjutkan perjuangan beliau untuk menjaga tradisi, jangan sampai perginya beliau malah menjadikan kita meninggalkan tradisi…
Penulis Edi Munandar | Editor: Dadie W Prasetyoadi