Friday 17th May 2024,

Refleksi Hari Santri Nasional di Asrama I’dadiyah Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Al Azhar Mojosari

Refleksi Hari Santri Nasional di Asrama I’dadiyah Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Al Azhar Mojosari
Share it

ASWAJADEWATA.COM |

22 Oktober 2022, tepat pada hari Sabtu dilaksanakan berbagai agenda kegiatan untuk memeriah hari santri nasional di Asrama I’dadiyah Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Al Azhar Mojosari . Dimulai dari MTQ, MQK, serta lomba fashion show.

Tujuan diadakannya berbagai lomba di Pesantren ini tidak hanya untuk memeriahkan, namun juga mengajarkan seorang santri untuk mengikuti semangat juang para ulama saat membela tanah air ini. Kegiatan tersebut dilaksanakan selama 4 hari berturut-turut.

Hingga pada Selasa (25/10), yang merupakan acara inti dari rangkaian refleksi Hari Santri Nasional ini, semakin meriah dengan digelarnya grand final lomba fashion show oleh santri putra dan putri Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Al Azhar.

Dalam grand final ini santri tidak hanya dituntut untuk memperagakan fashion saja, namun juga diuji kemampuan yang sudah didapatkan selama mondok di Asrama I’dadiyah. Mulai dari membaca Alquran, pertanyaan nahwu shorrof, fikih, dan pertanyaan seputar kesantrian. Inilah yang membedakan dengan fashion week lainnya.

Sebelum perlombaan dimulai, pemangku Asrama I’dadiyah Neng Hj. Siti Rohmatillah berpesan agar dalam ajang grand final fashion show ini santri harus berpenampilan 3B.

“Yaitu; Brand, Behavior, dan Beauty,” jelasnya.

Kemudian setelah ajang Grand final itu usai, dilanjutkan dengan “Refleksi Hari Santri Nasional“ yang disampaikan oleh Ustadz  Muhammad Ihyaul Fikro.

Foto: Penyampaian Refleksi Hari Santri Nasional oleh Ust. M. Ihyaul Fikro.

Dalam refleksi tersebut, dirinya menyampaikan tentang peran seorang santri dalam menghadapi tantangan zaman terutama terhadap isu-isu separatis yang selalu mengatasnamakan Agama. Mulai tentang definisi dari Santri itu sendiri.

“Santri jangan hanya berada di ruang idealitas, melainkan santri harus turun ke ruang realitas,” tutur Muhammad Ihyaul Fikro saat menjelaskan inti dari refleksi malam itu.

hal ini sesuai konsep yang ditawarkan oleh Syaikh Yusuf Al Qardhawy yang berbunyi:

النزول عن مثال الأعلى الى الواقع الأدنى.

Selain itu, Gus vicky sapaan akrabnya berpesan kepada santri di penghujung refleksi itu.

“Belajarlah sungguh untuk mencapai ilmu yang hakiki,” katanya.

Acara ditutup dengan do’a dari pemangku Asrama I’dadiyah KH. Ahmad Havid.

Sebelum diakhiri. Kiai Havid juga berpesan kepada seluruh santri untuk tidak mudah tertipu dengan trend hijrah kekinian yang viral dan ada di mana-mana.

Dari pesan yang disampaikan itu, Kiai Havid ingin mengajak para santri untuk berhati-hati dalam menghadapi kondisi sekarang.

“Karena banyak kasus yang terjadi dimasyarakat, gara-gara trend hijrah menjadi salah kaprah,” tandasnya. (*)

Editor: Dadie W. Prasetyoadi

Like this Article? Share it!

Leave A Response

Translate »