Sambut KTT G20, LPLH-SDA MUI Bali Turut Berpartisipasi Dalam Gerakan #GilasSampah

Facebook
X
WhatsApp
Telegram
Email

ASWAJADEWATA.COM | DENPASAR

Bali akan jadi tuan rumah KTT Presidensi G20 Indonesia. “Penanganan sampah harus benar benar optimal” ujar Menteri Dalam Negeri (Mendagri) RI, Tito Karnavian saat meluncurkan Gerakan Inovasi Langsung Aksi tuntaskan Sampah atau #GILAsSampah di Pantai Jerman, Kecamatan Kuta, Bali, Ahad (17/4) sore.

“Mereka yang menghasilkan sampah harus bertanggung jawab terhadap sampahnya sendiri, jangan sampai kita yang hasilkan sampah, orang lain yang disuruh bersihkan, jangan sampai hal ini terjadi” jelas Gubernur Bali, Wayan Koster pada kesempatan yang sama.

Dalam perhelatan Internasional G20 nantinya Bali akan menjadi perhatian dunia, apalagi salah satu pembahasan adalah mengenai climate change dan pemanasan global. Ribuan orang akan masuk Bali untuk menghadiri acara G20 sekaligus akan berwisata.

Tito mengharapkan semua pihak untuk ikut serta menunjukkan kapasitasnya dalam mengelola lingkungan, terutama sampah. Penanganan sampah perlu terintegrasi dari hulu hingga hilir, serta koordinasi yang baik dari pemerintah pusat hingga daerah.

Acara ini disponsori oleh Kemendagri dan panitia G20 ini, dihadiri para penggiat lingkungan di Pulau Dewata, salah satunya Lembaga Pemuliaan Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam (LPLH-SDA), Majelis Ulama Indonesia (MUI) Prov. Bali.

LPLH menampilkan upaya-upaya pengelolaan lingkungan yang telah dilakukan seperti, pembudidayaan Maggot, penanganan Minyak Jelantah (Mijel) yang dapat di olah menjadi Sabun dan Lilin, sosialisasi pengunaan Tumbler sebagai pengganti gelas / botol plastik, Ketrampilan membuat tas dari karung beras bekas dan lain lain.

“Kami terus berupaya melayani masyarakat dan menyelamatkan lingkungan hidup, agar Bumi dapat terus bermanfaat bagi generasi yang akan datang” ujar Saleh Purwanto, Ketua LPLH-SDA MUI, Prov. Bali saat ditemui di ruang Pamer, Park 23 Mall, Kuta.

Stand LPLH-SDA MUI Bali dipenuhi pengunjung

Pameran selama 3 hari ini (18 – 20 April 2022), memberikan kesempatan luas pada para pelajar, penggiat Lingkungan dan Masyarakat luas,

“Bahwa saat ini pengolahan sampah kita tidak sedang baik baik saja, namun perlu penanganan ekstra serius. Semua pihak perlu berokestrasi menangani limbah sampah yang sangat banyak ini,” papar Saleh lagi.

Untuk diketahui, Bali merupakan salah satu provinsi yang menghasilkan sampah plastik cukup banyak. Menurut laporan Sungai Watch yang bertajuk Impact Report Oktober 2020 hingga Desember 2021, Bali menghasilkan 333.336 kilogram Sampah Anorganik. Rincian sekitar 89% plastik, 8% kaca, 2% kain, dan 1% logam dan residu lainnya.

Kontributor: Adrid Indaryanto

Editor: Dadie W. Prasetyoadi

diunggah oleh:

Picture of Dadie W Prasetyoadi

Dadie W Prasetyoadi

ADMIN ASWAJA DEWATA

artikel terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Translate »