ASWAJADEWATA.COM- Ada yang menjadi pusat perhatian dalam acara menulis lontar massal di gedung Ksiarnawa Art Center Denpasar, Jumat ( 1/2/2019). Pasalnya, salah satu peserta yang ikut dalam acara serangkaian Bulan Bahasa Bali itu beragama Islam. Peserta tersebut bernama Maitri Kumara Maharamya siswi kelas X SMA Albanna yang berlokasi di jalan Tukad Yeh Ho III No.16, Renon.
Maitri yang menggenakan jilbab saat mengikuti lomba tertarik dengan aksara Bali sejak kelas III SD.
” Saya suka nulis aksara Bali karena unik. Terlebih dalam nyurat Lontar menggunakan media khusus seperti pengrupak dan menulisnya diatas Lontar,”kata Maitri.
Meskipun belajar nulis aksara Bali ditekuni sejak kecil, demikian Maitri, baru kali ini dirinya terlibat dalam kegiatan nyurat Aksara Bali.
” Saya sangat bangga dan bersyukur bisa tampil. Ikut serta dalam memperingati Bulan Bahasa Bali. Ini kebanggaan sendiri bagi saya, karena baru pertama kali ikut dan dalam event dan jumlah besar,” katanya.
Selain itu, Maitri berharap pelestarian budaya Indonesia khususnya Bali harus tetap terjaga dan agar semakin banyak yang terlibat untuk lebih mengenal Aksara Bali yang merupakan Warisan leluhur.
” Kegiatan seperti ini lebih sering di adakan lomba-lomba tentang Aksara Bali, sehingga tradisi nyurat Lontar di Bali tidak punah keberadaannya dan banyak melahirkan generasi – generasi muda pecinta dan penekun Bahasa dan Aksara Bali. Semoga jumlah peserta dari kalangan anak muda semakin banyak yang suka mempelajari Bahasa dan Aksara Bali,” sarannya.
Gebyar Festival nyurat lontar secara massal dibuka secara resmi oleh Gubernur Bali I Wayan Koster yang ditandai dengan menggoreskan pengrupak diatas daun rontal secara serentak.
Selain Gubernur, Nyonya Suastini koster turut hadir dalam pembukaan dan ikut serta Nyurat Lontar.
Adapun peserta Gebyar Nyurat Lontar yang berjumlah seribu orang, terdiri dari dari siswa dan siswi dari tingkat SD, SMP, SMA/SMK, Mahasiswa dan penyuluh. ( bud/balipuspanews)