ASWAJADEWATA.COM |
Komunikasi antar umat beragama di Buleleng hingga kini terus terjalin baik. Hal ini dilakukan demi menjaga kebudayaan yang diwariskan oleh Ida Anglurah Panji sakti/ Ki Barak Panji Sakti pendiri kerajaan Buleleng kala itu. Walau tidak lagi menjadi kerajaan namun tetap bernaung di bawah NKRI sebagai satu kesatuan yang utuh.
Seperti yang dilakukan oleh Keluarga besar Puri Buleleng yang bersatu dalam wadah pesemetonan TRAH TUNGGAL PANJISAKTI Puri Buleleng. Sikap toleransi ditunjukkan dengan tidak membeda bedakan agama, ras, suku masyarakat Buleleng yang beragam. Jalinan komunikasi dengan para tokoh umat beragama disana pun kini masih tetap dijaga. Seperti mendapat kunjungan dari nyama (semeton) Muslim Kampung Kajanan yang memang ada kaitan erat dengan sejarah Buleleng.
Kunjungan semeton Muslim ini disambut baik oleh A.A Wiranata Kusuma bersama sesepuh-sesepuh selaku pewaris Kerajaan di Puri Buleleng pada Sabtu sore (12/6).
Ketua Manggala Puri Buleleng, A.A Wiranata Kusuma Generasi ke XII dalam sambutanya kepada semeton Muslim Kampung Kajanan, mengatakan “Di Buleleng sekarang ini tidak ada raja, kalau ada yang ngaku raja berarti mereka mengingkari NKRI, dan tahun 45 kita sudah sepakati bersatu menjadi satu kesatuan, tetapi warisan Raja masih ada, seperti puri Buleleng dan kami trahnya. Di era sekarang ini bidang apa yang harus kami jalankan? , dari puri kami masih punya tanggung jawab moril terhadap perkembangan Buleleng. Sisi lain pemerintah menguasai anggaran dan kami wajib memberikan saran serta masukan demi kemajuan Buleleng.”
Menurutnya, Buleleng memiliki sumber daya yang luar biasa. Dari luas wilayah ujung timur Tembok perbatasan Karangasem hingga ke barat kawasan Cekik perbatasan Jembrana, serta kawasan pantai yang panjang dan mempunyai karakter yang bisa menghasilkan hasil laut.
“Warisan jiwa besar itulah yang tetap dijaga hingga sekarang dalam bentuk silaturahmi/simakrama antara keturunan raja dengan semeton muslim di kampung Kajanan. Kita juga tetap harapkan semua umat untuk saling menjaga keutuhan bangsa ini, khusus di Buleleng persatuan itu sangat penting untuk menjaga keutuhan Buleleng agar tdk teepecah belah.Buleleng banyak memiliki warisan Budaya dan potensi untuk kemajuan itu ada, mari kita bangkitkan Buleleng sehingga kita tidak menjadi penonton didaerah kita sendiri,” jelas A.A Wiranata Kusuma.
Selain keturunan dari Raja Buleleng, A.A Wiranata Kusuma, hal senada juga disampaikan oleh unsur aparat Polres Buleleng yang hadir dengan mengapresiasi kunjungan semeton Muslim Kampung Kajanan untuk memupuk kembali persaudaran tersebut.
Sementara Dewan Masjid Kampung Kajanan yang juga hadir diwakili Hidayat Achdar. Sebelumnya melalui permohonan tertulis menyampaikan keinginan untuk dapat berkunjung ke Puri Buleleng dalam silahturahmi yang dikemas dengan penyerahan senjata (Pedang). Ini merupakan wujud kesetiaan dan penyerahan jiwa raga secara tulus kepada Pasemetonan Puri Buleleng,
“Dalam kekeluargaan yang sudah dicontohkan oleh leluhur-leluhur kita, silahturahmi ini sebagai bagian dari kesungguhan kami menyatakan kebersaudaraan kami dari Kampung Kajanan, mewakili seluruh”Nyama Selam” (saudara muslim) Buleleng untuk merajut kembali apa yang leluhur kita sudah tanamankan. Mudah mudahan semua yang kita lakukan ini kedepan bermanfaat,” jelas Hidayat Achdar.
Penulis: Dadie W. Prasetyoadi
Sumber: faktapers.id