ASWAJADEWATA.COM |
Oleh Kiai Khairuddin Habziz
As-Syahid Syekh Ramadhan Al Buthy dalam kitab fiqh sirahnya menyebutkan tiga kunci utama kesuksesan Nabi dalam dakwah Risalah Islamiyah. Tak tanggung-tanggung hanya dalam rentang waktu 23 tahun beliau sukses merubah masyarakat jahiliyah yang tidak beradab menjadi masyarakat khaira ummah.
Bahkan dua negara adi kuasa; Bizantium Romawi dan Persia pada akhirnya harus takluk di bawah Daulah Islamiyah. Ketiga rahasia itu adalah;
1. Bina’ul mesjid, (Membangun mesjid).
Sudah barang tentu tidak haya membangun secara fisik, melainkan memakmurkan dan memberdayakannya. Mesjid saat itu benar-benar menjadi pusat pergerakan penataan dan perbaikan umat dengan segala demensinya. Dari persoalanan keagamaan hingga persoalan kenegaraan.
2. At-ta’akhi bainal Muhajirin wal Anshar, (Mempersaudarakan Muhajirin dan Anshar). Dua elemen masyarakat Madinah ini kelak akan menjadi penunjang utama dakwah Nabi. Persaudaran sejati yang dibangun di atas visi dan misi yang sama ; la aisya illa aisyal akhirah. Tidak ada kehidupan hakiki kecuali kehidupan akhirat.
Persaudaraan yang dilukiskan Nabi ibarat sebatang tubuh yang akan turut merasakan penderitaan saat ada salah satu anggotanya yang sakit.
Sebagai makhluk sosial, membangun kebersamaan, tepo selero, persatuan dan kesatuan adalah keniscayaan dalam menggapai keberhasilan
3. Al alaqoh ma’a ghairil muslimin.(Membangun relasi dengan semua pihak di luar Islam)
Islam agama tasamuh karena memiliki visi rahmatal lil alamin. Dalam dakwahnya, Rasulullah berkenan mengajak semua kalangan dengan latar belakang yang berbeda untuk bersama-sama menghadirkan kemaslahatan bagi umat manusia. Perbedaan dan keragaman sejatinya adalah rahmat, modal kekuatan yang dahsyat jika dikelola dengan baik. Sebaliknya bisa menjadi bom waktu jika salah dalam memenejnya
Tiga simpul kekuatan inilah yang seharusnya menjadi teladan bagi para agen of canghe, para agen perubahan, entah sbg tokoh agama, tokoh masyarakat dan para pemimpin negara dalam menata kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Selamat memperingati Maulid Nabi 1442 H
(Penulis adalah dosen Ma’had Aly PP. Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo)