ASWAJADEWATA.COM |
Oleh: A’isy Hanif Firdaus
Di Bulan Ramadhan terdapat malam yang sangat istimewa dari seribu bulan yaitu malam Lailatul Qadar. Pada malam tersebut akan turun keberkahan serta ampunan terhadap manusia yang serta-merta telah ikhlas beribadah kepada Allah SWT dan bertaqwa kepada-Nya.
Hanya saja pada saat malam Lailatul Qadar tiba tidak semua orang bisa merasakan dan melihatnya, akan tetapi hanyalah orang-orang terpilih yang bertaqwa kepada Allah SWT. Sebagaimana telah dijelaskan bahwa Allah SWT Berfirman dalam Al-Qur`an surah Al-Qadr ayat 1-5:
اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ(1) وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِۗ (2) لَيْلَةُ الْقَدْرِ ەۙ خَيْرٌ مِّنْ اَلْفِ شَهْرٍۗ (3) تَنَزَّلُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ وَالرُّوْحُ فِيْهَا بِاِذْنِ رَبِّهِمْۚ مِنْ كُلِّ اَمْرٍۛ (4) سَلٰمٌ ۛهِيَ حَتّٰى مَطْلَعِ الْفَجْرِ (5)
Artinya: “Sesungguhnya Kami telah menurunkan (Al Quran) pada malam kemuliaan,(1) Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu (2)
Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan (3) Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan,(4) Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.(5)
Kehadiran Malam Lailatul Qodar hanyalah terjadi satu malam saja selama bulan ramadhan. Namun, turunnya lailatul qodar terselimuti rahasia agar umat muslim mau berjuang serta berupaya untuk mendapatkannya. Lewat ibadah istiqomah sepanjang Ramadhan, dan bukan hanya pada saat malam lailatul qodar saja.
Meski begitu, ada riwayat yang mengatakan malam lailatul qodar terjadi pada malam-malam 10 hari terakhir bulan Ramadhan atau pada tanggal ganjil yakni malam 27 Ramadhan, bahkan bisa salah satu malam selama bulan Ramadhan. Tanda-tanda turunnya lailatul qodar sudah diberitahukan oleh Nabi Muhammad SAW melalui hadistnya berikut:
قَالَ أَبُو دَاوُدَ الطَّيَالِسِيُّ، حَدَّثَنَا زَمْعَة، عَنْ سَلَمَةَ بْنِ وَهْرام، عَنْ عِكْرِمة، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ: لَيْلَةٌ سَمْحَةٌ طَلْقَةٌ، لَا حَارَّةٌ وَلَا بَارِدَةٌ، وَتُصْبِحُ شَمْسُ صَبِيحَتِهَا ضَعِيفَةً حَمْرَاءَ
Artinya: “Abu Daud At-Tayalisi mengatakan, telah menceritakan kepada kami Zam’ah, dari Salamah ibnu Wahram, dari Ikrimah, dari Ibnu Abbas, bahwa Rasulullah Saw. telah bersabda sehubungan dengan malam Lailatul Qadar: (Yaitu) malam yang sedang lagi terang, tidak panas dan tidak dingin, dan pada keesokan harinya cahaya mataharinya lemah kemerah-merahan.”
Ibnu Abu Asim An-Nabil juga telah meriwayatkan dari Jabir ibnu Abdullah, bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda:
«إِنِّي رَأَيْتُ لَيْلَةَ الْقَدْرِ فَأُنْسِيتُهَا وَهِيَ فِي العشر الأواخر من لياليها وهي طَلْقَةٌ بِلُجَةٌ لَا حَارَةً وَلَا بَارِدَةٌ كَأَنَّ فِيهَا قَمَرًا لَا يَخْرُجُ شَيْطَانُهَا حَتَّى يُضِيءَ فَجْرُهَا»
Artinya: “Sesungguhnya aku telah melihat malam Lailatul Qadar, lalu aku dijadikan lupa kepadanya; malam Lailatul Qadar itu ada pada sepuluh terakhir (bulan Ramadan), pertandanya ialah cerah dan terang, suhunya tidak panas dan tidak pula dingin, seakan-akan padanya terdapat rembulan; setan tidak dapat keluar di malam itu hingga pagi harinya.”
Semoga dari beberapa penjelasan singkat diatas akan dapat menambah nilai-nilai kebaikan serta menjadikan iman kita kembali bertambah di bulan Ramadhan yang penuh dengan kebaikan ini. Besar harapan kita semua dapat berjumpa indahnya malam lailatul qodar dengan tak lupa melaksanakan qiyamullail (sholat sunnah) seraya beribadah dengan memohon ampunan kepada Allah SWT atas dosa-dosa yang telah kita perbuat dan semoga dapat berjumpa bulan Ramadhan Mubarak ditahun yang akan datang. Aaamiin
Wallahu A’lam Bish Showwab