ASWAJADEWATA.COM | JEMBRANA
Wakil Menteri Agama RI, Zainut Tauhid Sa’adi, melakukan kunjungan kerja di Pondok Pesantren Nurul Ikhlas Jembrana (NURIS), pada hari senin, 7 Desember 2020, pukul 17.00. Kunjungan kerja ini sekaligus juga dijadikan sebagai ajang silaturrahim dan nostalgia, karena Pengasuh PP. Nurul Ikhlas, KH. Fathurrahim telah lama mengenal Wamenag RI sejak tahun 80-an ketika dulu masih sama-sama berkhidmat di Organisasi Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU).
Dalam sambutannya, KH. Fathurrahim (Pengasuh PP. Nuris) menyampaikan rasa bangga dan terima kasih atas kehadiran Wakil Menteri Agama RI. Beliau berharap semoga dengan kehadiran bapak Wamenag RI menjadi pemicu dan motivasi untuk meningkatkan kualitas Pendidikan Islam yg ada di Jembrana ini.
“kehadiran beliau (Wamenag) mudah-mudahan menjadi batu loncatan kita untuk menjadikan Jembrana sebagai Pusat Pendidikan Islam yg ada di Bali, karna secara historis dan fakta yang ada bahwa Pondok Pesantren yang pertama berdiri di Bali itu disini, Madrasah terbanyak juga disini baik negeri maupun swasta, kemudian Perguruan Tinggi Islam yg pertama berdiri Di Bali juga disini, dan Bahkan Nahdlatul Ulama (NU) pertama didirikan di Bali itu disini, di Kabupaten Jembrana.” ungkap Mantan Ketua PW IPNU Bali era 80-an ini.
Kemudian Wamenag RI menyampaikan ungkapan terima kasih atas sambutan yang sangat luar biasa ini, dan beliau juga bersyukur bisa dipertemukan dengan orang-orang hebat saat ini.
“Saya saat ini merasa mendapatkan keberkahan yang luar biasa, karena dipertemukan dengan orang-orang hebat, orang-orang besar. Dan orang-orang tersebut memiliki sejarah perjuangan di satu organisasi dengan saya yakni Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama,” kata Mantan Ketua umum PP IPNU ini, disambut tepuk tangan yang meriah.
Wamenag juga menambahkan seperti yang disampaikan oleh KH. Fathurrahim, bahwa mudah-mudahan Jembrana menjadi Kabupaten yang kita harapkan, yaitu sentral pendidikan islam yang ada di Bali, yakni Pendidikan Islam Washatiyah, Islam Moderat, Islam Rahmatan Lil Alamiin.
“Islam yang menebarkan cinta kasih, menebarkan nilai-nilai kesantunan, nilai-nilai persaudaraan, nilai-nilai kasih sayang, perdamaian. Bukan Islam yang suka marah-marah, yang suka ngancam-ngancam, yang suka maki-maki. Karena sekarang ini ada yang disebut sebagai ahlul maki (orang yang suka maki-maki orang) menuduh-nuduh orang, menyampaikan ujaran kebencian, dan berita hoax,” lanjut Wamenag.
Pada akhir kunjungannya, Wakil Menteri Agama RI beserta rombongan langsung menuju Denpasar untuk melanjutkan kegiatan kunjungan kerjanya.
Penulis: Ahmad Wildan
Editor: Dadie W. Prasetyoadi