ASWAJADEWATA.COM | DENPASAR
Istighotsah Kubro yang digelar PW Muslimat NU Bali pada Minggu (27/3) dalam rangka menjelang Konferwil bulan Mei mendatang juga diisi dengan pemutaran film pendek berjudul “PUTU; Berbeda Tetap Keluarga”.
Film PUTU produksi Aswaja Dewata atas prakarsa Wahid Foundation serta didukung oleh UNDP Indonesia dan Google Indonesia ini mengangkat cerita keseharian sebuah keluarga lintas agama di Bali.
Pesan yang ingin disampaikan dalam film ini adalah peran moderasi Agama di tengah perbedaan. Bagaimana pentingnya sikap toleran dan saling menghormati antar masyarakat yang memiliki latar belakang budaya, agama, dan adat yang berbeda harus terus digaungkan.
Film ini dipersembahkan oleh Aswaja Dewata sesuai tagline yang diusung yaitu; Merawat Tradisi dan Menjunjung Toleransi, demi menguatkan keharmonisan antar sesama anak bangsa.
Seperti dikatakan Nyai Dra. Hj. Any Hani’ah, MA, Ketua PW Muslimat NU Provinsi Bali saat menanggapi film tersebut, bahwa saat ini penting bagi kita untuk selalu berprilaku sebagai seorang moderat.
“Menonton Film cerita pendek dengan judul “Putu” hasil karya Aswaja Dewata memberikan pelajaran yang baik bagi kita untuk selalu berperilaku sebagai seorang moderat dalam bermasyarakat. Terutama untuk menciptakan kemaslahatan bersama,” ujarnya.
Menurut dirinya, perilaku moderat yang dimaksudkan adalah perilaku yang memiliki prinsip moderasi beragama, yaitu toleran, menghargai perbedaan dan selalu mengejawantahkan kemaslahatan bersama.
“Oleh karena itu, dalam hidup masyarakat kita saat ini yang terdiri dari beragam kultur sangat diperlukan paham yang moderat agar kita bisa hidup berdampingan dengan aman, nyaman, rukun dan damai,” pungkas Nyai Hj Any.
Penulis: Khalilur Rahman
Editor: Dadie W Prasetyoadi