ASWAJADEWATA.COM – Rombongan Asosiasi Masyarakat Muslim Beijing-Tiongkok yang terdiri dari 15 pria dan 7 orang wanita Kamis siang (18/4) berkesempatan mengunjungi Persatuan Islam Tionghoa Indonesia Provinsi Bali (PITI). Pertemuan silaturrahmi tersebut bertempat di kediaman pembina PITI Bali H. Rahardjo.
Turut hadir dalam kesempatan itu beberapa undangan antara lain Ketua MUI provinsi Bali H. Taufik As’adi, ketua PW. PERGUNU Bali H. Makhfudh, Ketua PW GP Ansor Bali H. Yunus Naim, dan Pembina Yayasan Sahabat Apan Denpasar (YSAD) H. Soepriyanto Hs.
Ketua PITI Bali Mulyono Lee menyampaikan di sela-sela jamuan makan siang bahwa Tujuan rombongan tersebut menemui PITI adalah sebagai awal sebuah jalinan silaturahmi antar sesama muslim dari dua negara dengan latar belakang etnis dan budaya yang sama.
“Dikatakan pula oleh ketua rombongan bahwa diantara mereka itu terdapat pula para Imam dari beberapa masjid yang ada di kota Beijing bagian Timur. Mereka sangat terkesan dengan penyambutan kami ini dan berharap dapat meningkatkan hubungan dalam bidang dakwah ini kepada hal-hal lain seperti ekonomi dan bisnis nantinya”, jelas Mulyono.
Dalam pertemuan tersebut yang dihadiri pula oleh perwakilan Ketua INTI Bali Wirya Subrata juga diadakan dialog singkat seputar keberadaan Islam di tanah Tiongkok, bagaimana sikap pemerintah disana terhadap keberadaan agama Islam sebagai kalangan minoritas di negeri tirai bambu itu. Pertanyaan ini disampaikan oleh H. Yunus Naim dalam bahasa Arab yang dijawab oleh salah satu dari mereka dengan bahasa Arab pula.
Dijelaskan olehnya bahwa pemerintah China memfasilitasi setiap pemeluk agama dalam menjalankan ibadahnya sesuai hukum yang berlaku dan diatur oleh pemerintah.
Jumlah penduduk Muslim di Beijing sendiri mencapai sekitar 30% dari populasi, tersebar di berbagai distrik ibukota negara RRT itu. Masjid pun banyak terdapat di kota tersebut.
Ketua MUI provinsi Bali H. Taufik As’adi ketika ditanya tentang pendapatnya terhadap kedatangan rombongan ini menyampaikan bahwa kunjungan ini sangat membawa dampak positif bagi kegiatan dakwah sesama Muslim antar negara. Seperti dikatakan Imam Syafi’i dalam kitab Ad Diwa tentang 5 manfaat silaturahmi yaitu:
- Silaturahmi/berwisata dapat menghilangkan stress, memunculkan kegembiraan dengan bertemu orang-orang baru.
- Dapat membuka peluang untuk meningkatkan usaha-usaha ekonomi dengan bekerjasama dengan orang lain.
- Dapat bertukar ilmu dan memperluas wawasan dalam segala hal, baik agama, budaya, dan adat istiadat dengan cara bertukar informasi
- Saling mengenal dan memperkenalkan kepribadian masing-masing sehingga menumbuhkan saling pengertian antar bangsa di dunia.
- Menambah relasi dan kolega
“Saya berharap kawan-kawan PITI di Bali dapat mengembangkan kerjasama dalam bidang pariwisata dengan mereka sehingga bisa menumbuhkan giat perekonomian umat disamping kegiatan dakwah”, pungkasnya yang diamini oleh hadirin.
(dad)