ASWAJADEWATA.COM – Seseorang pernah bercerita bahwa Maimun bin Mahran mendatangi masjid, tak lama kemudian ada orang berkata padanya,”Orang-orang sudah pulang.” Maimun berujar,”Innalillahi wa inna ilaihi raaji’un. Keutamaan shalat (jama’ah) ini lebih aku sukai daripada (menguasai) Irak.” Sebab Rasulullah SAW pernah menjelaskan bahwa orang yang melakukan shalat 40 hari dengan (cara) berjama’ah dan menututi takbiratul ihramnya imam, maka Allah akan mencatat baginya dua kebebasan. Pertama adalah kebebasan dari status munafik dan kedua adalah kebebasan dari api neraka.
Di hari kiamat ada yang dibangkitkan dari kubur dengan wajah bersinar bak bintang-bintang bercahaya. Ketika mereka ditanyakan,”Apa gerangan amal-amal kalian ketika di dunia?” Mereka menjawab,”Ketika azan berkumandang kami bergegas untuk bersuci dan kami tidak menyibukkan diri dengan yang lain.” Ada lagi yang dibangkitkan dengan wajah bersinar laksana matahari. Ketika mereka ditanyakan tentang amal kebaikan mereka ketika di dunia, mereka menjawab,”Kami mendengar azan ketika kami sudah berada di dalam masjid (bersiap-siap mengikuti shalat berjama’ah).”
Ketika mereka tidak menututi takbiratul ihramnya imam dalam shalat berjama’ah, maka mereka akan berkabung selama tiga hari dan apabila tertinggal shalat berjama’ah maka mereka akan berkabung selama tujuh hari.
Disarikan dari Mukasyafatul Qulub hlm 227, karya Imam Abu Hamid al-Ghazali
(Fajar)