ASWAJADEWATA.COM |
Oleh Dadie W Prasetyoadi
… Dan sesungguhnya, ciri-ciri malam Lailatul Qadar adalah matahari di pagi harinya terbit dengan indah, tidak bersinar kuat, seperti bulan purnama, dan tidak pula dihalalkan bagi setan untuk keluar bersama matahari pagi itu.” (HR. Ahmad)
Disebutkan di banyak riwayat hadis shahih tanda-tanda datangnya sebuah malam mulia di bulan Ramadhan. Malam yang lebih baik daripada 1000 bulan itu hadir di 10 hari terakhir menjelang Idul Fitri.
Dalam rentang waktu itu dianjurkan agar kaum muslimin lebih bersemangat mengejar keutamaan pahala Ramadhan. Saling berlomba layaknya pelari yang sesaat lagi mencapai garis finis. Menyongsong kemenangan hakiki buah ketakwaan sebagai insan beriman.
Bukan tanpa sebab jika Allah menurunkan Lailatul Qadar di waktu tersebut. Tidak main main, bahkan jaminan surga diberikan bagi mereka yang berhasil menemuinya minimal sekali seumur hidupnya.
Dikutip dari laman Lirboyo.com (15/3/2020) bahwa turunnya surat Al Qadar yang menjelaskan tentang malam Lailatul Qadar berkaitan dengan kisah seorang pemuda bani Israil yang tak berhenti mengangkat pedang berjuang di jalan Allah. Ia berperang terus-menerus selama seribu bulan. Selama itu pulalah konon ia tak pernah sekalipun meletakkan pedangnya.
Kagum, para sahabat pun menyampaikan hal itu kepada Rasulullah yang disusul dengan turunnya ayat-ayat dalam surat Al Qadar yang menjelaskan betapa mulianya malam tersebut.
Selanjutnya dalam hadits Qudsi juga disebutkan, “Malam Lailatul Qadar masihlah lebih baik daripada seribu bulan yang dilakukan lelaki Bani Israil tersebut. Dimana ia tak pernah meletakkan senjatanya.” (Tafsir Mujahid, hlm.740)
Wallahu A’lam bishowaf