Di Bali, Kiai Hamid Ingatkan Santri Bersikap Inklusif Dalam Berjuang

Facebook
X
WhatsApp
Telegram
Email

ASWAJADEWATA.COM | Santri harus punya kontribusi kepada masyarakat. Santri tidak cukup memikirkan ekonomi dan pendidikan sendiri, tapi harus peduli dan berjuang untuk kepentingan masyarakat luas. Baik dalam profesi, jabatan dan peran apapun.

Hal ini disampaikan oleh KH. Abdul Hamid Wahid, Kepala Pesantren PP Nurul Jadid Paiton Probolinggo, saat menghadiri Silaturrahim dan Dialog Interaktif di Pesantren Nurul Jadid Pemuteran Buleleng Bali, pada Kamis (13/6).

Menurut Kiai Hamid, menjadi santri sebenarnya bukan pilihan kita. Tapi kita dipilih oleh Allah. Allah menghendaki kita menjadi orang baik, lalu kita dipilih masuk “tafaqquh fiddin” di pesantren.

“meski sudah alumni, kita tetap santri, status kesantrian melekat selamanya, tidak ada bekas santri” ujar Kiai Hamid yang juga Rektor UNUJA tersebut.

Sementara untuk berjuang di masyarakat, Santri harus memiliki kesadaran berorganisasi. Sebab, menurut Kiai Hamid, Perjuangan harus dilakukan secara kolektif.

Dengan itu, Kiai Hamid menekankan, santri harus melebur dengan masyarakat. Sikap santri harus terbuka dan inklusif, bisa mengajak siapa saja yang penting punya visi yang sama untuk perjuangan.

“hanya orang yang berteman banyak, yang sekarang bisa berkembang (berjuang) dengan baik” tegas Kiai Hamid.

Kiai Hamid pun menceritakan pentingnya bekerjasama dengan pihak lain untuk mencapai visi yang dituju.

Tahun 2005, pesantren mengirimkan santri untuk belajar ke China. Saya pun dikritik habis-habisan waktu itu. “Santri mau dikomuniskan, mau dimusyrikkan, dibawa ke China”. Kini sudah ratusan santri kita pulangkan dari China.

Alhamdulillah, Kiai Hamid melanjutkan, sekarang orang yang mau belajar Bahasa Mandarin di sekitar wilayah Jawa Timur, gurunya minta dari Nurul Jadid. Insyaallah ini akan terus berlanjut. Bukan hanya bahasa, tapi juga teknik, teknologi dan sebagainya.

“Sekali lagi, berjejaring itu penting. Kita harus melangkah dengan menggandeng pihak lain dan bekerjasama” tegas Kiai Hamid.

KH. Abdul Hamid Wahid saat tiba di PP Nurul Jadid Pemuteran Bulelelng

Dialog Interaktif ini merupakan rangkaian Silaturrahim dan Halal Bihalal para alumni Pesantren Nurul Jadid Probolinggo yang berada di seluruh Bali. Hadir pula dalam acara tersebut para Tokoh Masyarakat, Pengasuh Pesantren dan para Pengurus NU di wilayah Kabupaten Buleleng. (Iboy)

diunggah oleh:

Picture of Aswaja Dewata

Aswaja Dewata

ADMIN ASWAJA DEWATA

artikel terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Translate »