ASWAJADEWATA.COM |
Dalam literatur islam yang paling primer yaitu al-Qur’an kisah Nabi Musa merupakan kisah yang paling disebutkan dalam al-Quran. Bahkan menurut ulama’ tafsir nama ‘Musa’ disebutkan sebanyak 136 kali dalam al-Qur’an.
Nabi Musa AS adalah salah satu nabi dan rasul yang dikarunia mukjizat yang luar biasa oleh Allah SWT. Nabi Musa merupakan rasul ulul azmi dan satu dari empat Nabi yang dikaruniai kitab. Musa memperoleh kitab Taurat.
Nabi Musa diperintahkan oleh Allah untuk menyiarkan agama Allah kepada Fir’aun atau Ramses II yang dikenal raja yang tiran, kejam , zalim.
Banyak kisah dalam al-Quran yang menjelaskan episode demi episode penentangan Nabi Musa kepada Firaun. Dan sebaliknya, penentangan Firaun kepada ajakan Musa untuk berada dalam ajaran Allah SWT.
Puncaknya, ketika Nabi Musa berhasil melepaskan orang-orang Yahudi dari penyiksaan yang dilakukan rezim Fir’aun kepasa orang-orang Yahudi. Dan pada akhirnya rezim itu berniat menghabisi Musa bersama semua orang Yahudi sekaligus.
Nabi Musa terus berlari bersama rombongan Yahudi. Dan Firaun dan tentaranya pun mengejar rombongan itu. Andaikan firaun berhasil menyusul Musa dan rombongan Yahudi itu pastilah mereka akan dihabisi.
Namun Allah berkehendak lain. Diujung pantai, di saat Musa dan rombonganya terdesak. Dan kejaran Firaun dan bala tentaranya akan segera datang. Di saat itulah mukjizat Allah itu datang.
Musa dengan perantara tongkatnya, dengan mukjzat dari Allah akhirnya membuat lautan yang menghubungkan Mesir dan terusan Suez itu terbelah. Musa dan orang Yahudi akhirnya diselamatkan oleh Allah dengan melewati laut yang terbelah itu. Sebaliknya, firaun dan bala tentaranya ditenggelamkan oleh Allah.
Nah, di saat melewati Lautan yang terbelah itu. Dengan mengantarkan orang Yahudi melewati batu demi batu karang, langkah demi langkah . Sementara di samping kanan dan kiri air begitu dahsyatnya berdiri tegak. Ada doa yang selalu dipanjatkan oleh Nabi Musa pada saat itu. Doa ini dajarkan oleh Rasulullah kepada para sahabat Nabi sebagaimana yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Mas’ud. Doa dalam Hadist itu berbunyi:
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : ” ألا أعلمك الكلمات التي تكلم بها موسى حين جاوز البحر ببني إسرائيل ؟ “
Rasulullah SAW bersabda:
Maukah aku ajarkan kalian beberapa kalimat yang dibaca Musa ketika melewati lautan bersama rombongan orang-orang Yahudi?.
، فقلنا : بلى يا رسول الله
Para sahabat menjawab, “iya Ya rasulullah. Kami mau.”
قال : ” قولوا
Rasul berkata, “katankanlah!!.”
: اللَّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ ، وَإِلَيْكَ الْمُشْتَكَى ، وَأَنْتَ الْمُسْتَعَانُ ، وَلا حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلَاّ باللهِ الْعَلِيِّ اْلعَظِيْمِ “
“Ya Allah, hanya miliknya segala macam pujian itu. Dan hanya kepada Mu tempat mengadu itu. Dan engkaulah satu-satunya tempat untuk dimintai segala macam pertolongan. Dan tidak ada daya dan kekuatan kecuali hanya milik Engkau, ya Allah yang Maha Tinggu dan Maha Agung.
Abudullah bin masud sejak mendengarkan kalimat yang diajarkan oleh Rasulullah itu tidak pernah meninggalkan bacaan itu . Hingga rawi kedua yaitu Syaqiq tidak pernah meninggalkan bacaan itu sejak mendengarnya dari Ibnu Mas’ud. Begitu juga al-A’mash sebagai rawi ketiga tidak pernah meninggalkan bacaan itu sejak mendengarnya secara langsung dari Syaqiq.
Bahkan, al-A’mash pernah bermimpi pernah didatangi oleh seseorang dalam mimpi tersebut. Orang itu berkata kepada dirinya agar menambahkan bacaan dari rasulullah yang diriwayatkan oleh Ibnu Masud tersebut. Tambahan doanya sebagai berikut:
وَنَسْتَعِيْنُكَ عَلَى فَسَادٍ فِيْنَا ، وَنَسْأَلُكَ صَلاَحَ أَمْرِناَ كُلِّهِ
“Hanya kepada Mu ya Allah kami memohon pertolongan atas kerusakan yang ada pasa diri kami. Dan hanya kepada Mu ya Allah, kami memohon kebaikan segala macam urusan kami.
Keterangan ini djelakan oleh imam at-Tabrani dalam kitab “Mu’jam al-Ausath dan as-Shoghir.
Oleh: Muhammad Sofi Zihan, Dosen STIT Jembrana/Pengurus PC ISNU Jembrana