Dorong Desa Inklusif, Lakpesdam PCNU Klungkung Selenggarakan Sekolah Lapang di 4 Desa

Facebook
X
WhatsApp
Telegram
Email

ASWAJADEWATA.COM | KLUNGKUNG

Lakpesdam PCNU Klungkung selenggarakan sekolah lapang desa inklusif di 4 desa. Dimulai dari desa sulang, desa jumpai, desa sekartaji di kecamatan Nusa Penida71, Jumat (6/10/2023), yang sudah dilaksanakan dalam 2 bulan terakhir. Menyusul di desa Pejukutan. Penyelenggaraan ini atas kerjasama dengan kementerian Desa dan juga Lakpesdam PBNU.

Pada awal kegiatan, dimulai dengan training pengembangan kapasitas segenap penguru sekolah lapang sekaligus penggalian usulan gagasan dari desa dampingan.

Ahmad Shofi selaku sekjend Lakpesdam PCNU Klungkung mengatakan, kegiatan ini merupakan salah satu bentuk pemberdayaan sosial Lakpesdam sebagai lembaga think tank NU dalam pengembangan masyarakat sipil yang lebih berkadilan. “Desa sebagai unit terkecil lembaga pemerintahan harus mampu berkembang dan menjadi pelayan masyarakat yang baik,” pendapat pria lulusan pertanian UGM ini. ”Karena itu, kita dorong agar menjadi lebih inklusif, lebih berpihak pada semua. No one left behind, tidak ada yang tertinggal dalam proses pembangunan.

Sekolah lapang sendiri merupakan kegiatan yang dirancang dalam pertemuan bertahap. Mulai dari penguatan kapasitas pengurus yang sudah dibentuk sebelumnya, hingga kegiatan-kegiatan yang berangkat dari kebutuhan warga desa.

Tidak mengherankan jika kemudian muncul gagasan untuk menyelenggarakan pelatihan pertanian inklusif. Yakni pertanian yang bisa berpihak pada petani yang lemah. Sistem pertanian yang lebih praktis dan bisa dilakukan siapa saja dengan lahan potensi lahan berapapun.

Pada awal pertemuan, forum diarahkan untuk memperkuat tim Sekolah Lapang yang sudah dibentuk di masing-masing desa dampingan. Pengurus itu terdiri dari aparat desa dan juga warga rentan.

Pertemuan dihadiri sekurang-kurangnya oleh 20 kader penggerak desa inklusif yang nantinya diharapkan menjadi pendorong desa lebih berkeadilan. Desa inklusif, desa yang aspiratif meskipun terhadap suara-suara sepi kaum pinggiran.

Pemateri diambil dari para praktisi dan juga dari pemerintah. Sementara fasilitator dilakukan oleh tim Lakpesdam, Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia PCNU Klungkung.

Kontributor: Lakpesdam PCNU Klungkung

 

 

 

 

 

diunggah oleh:

Picture of Muhammad Ihyaul Fikro

Muhammad Ihyaul Fikro

ADMIN ASWAJA DEWATA

artikel terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Translate »