AWAJADEWATA.COM – Wakil Ketua PCNU Kota Denpasar H. Masyhudi Nawawi mengatakan dalam ceramahnya di Mushalla Attawwabin, Banjar Sumuh, Denpasar Barat mengutip dari maqalahnya Imam Ibnu Qayyim Al Jauziyah mengatakan bahwa dosa dan kemaksiatan diantaranya dapat menyebabkan hilangnya ilmu yang bermanfaat. (8/2)
Beliau kemudian menceritakan suatu ketika Imam Syafi’I pernah suatu ketika sowan kepada Gurunya Imam Malik, kemudian beliau mengatakan bahwa engkau mendapatkan cahaya dari Allah swt, dalam hatimu jangan pernah engkau padamkan dengan kemaksiatan.
Imam Syafi’ipun pernah sowan kepada Syeikh Waqi’ mengenai hilangnya hafalan beliau, kemudian beliau mengingatkan kepada Imam Syafi’i bahwa ilmu itu cahaya Allah, dan cahaya Allah tidak akan diberikan kepada orang yang bermaksiat.
Kedua, hilangnya rasa malu dan malu ini adalah sebagian dari iman. “Malu merupakan benteng yang pertama dan utama untuk membentengi keimanan seseorang kalau seseorang sudah hilang rasa malunya maka hilanglah keimanan dalam jiwanya”. Tegas alumni Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo tersebut.
Kemudian yang ketiga kemaksiatan akan terhalang dari rizki yang bermanfaat, dan ingatlah bahwa kebahagiaan tidak diukur dengan seberapa besar rizki yang diterimanya.
Mengenai hal ini, menjadi sebuah pertanyaan oleh para Malaikat kepada Allah tentang rizki orang yang tidak pernah percaya kepada-Mu, Engkau dekatkan rezekinya, dan diulang kembali oleh para Rasul. Allah mengatakan bahwa balasan itu tidak ada artinya bagi orang yang tidak sujud di dunia dan tidak akan dapat menolong mereka dari siksa yang pedih.
Menutup ceramahnya H. Masyhudi Nawawi mengungkapkan, “kita tidak bisa terlepas dari dosa, akan tetapi setidaknya kita berusaha memanage agar kita tidak terlalu jauh dari Allah swt”.
(Syahrial)
