Gus Tama Raih The Best Presenter MU’TAMAD 2022 Kemenag RI

Facebook
X
WhatsApp
Telegram
Email

ASWAJADEWATA.COM | JAKARTA

Kementerian Agama kembali mengadakan Al-Multaqa ad-Dawliy lil-Bahts ‘an Afkar at-Thullab wa-Dirasat Pesantren (Mu’tamad) atau Simposium Khazanah Pemikiran Santri dan Kajian Pesantren di Jakarta.

Kasubdit Pendidikan Diniyah dan Ma’had ‘Aly, Nurul Huda mengatakan, Mu’tamad tahun 2022 ini merupakan pengembangan dari apa yang disebut dengan Mutamar Pemikiran Santri Nusantara (MPSN).

“Kami berharap kegiatan ini menghasilkan pemikiran-pemikiran yang diharapkan pesantren dan pemerhati pesantren. Kemudian bisa mengangkat derajat pesantren lebih tinggi,” tutur Nurul Huda saat memberikan sambutan dalam soft opening Mu’tamad di Sunlake Hotel, Jumat (21/10/22).

MU’TAMAD 2022 Kemenag RI

Selain sebagai rangkaian peringatan Hari Santri 2022, Agenda ini juga dalam rangka merespon dinamika pertemuan forum G20.

Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Waryono Abdul Ghofur saat menyampaikan arahan menilai bahwa penyelenggaraan Mu’tamad ini penting untuk menyampaikan informasi dan literatur keagamaan yang kredibel bagi masyarakat.

“Jangan sampai kita menjadi bagian dari masyarakat yang menyebarkan hoaks. Hoax terjadi karena ada informasi yang tidak mu’tamad (tidak memiliki sandaran atau landasan yang kuat),” ucap Waryono.

Dalam gelaran Mu’tamad 2022 ini ada beberapa sesi yaitu sesi keynote speaker, sesi spesial panel, sesi paralel, serta sesi bedah buku dan bedah tokoh. Adapun peserta yang telah lolos seleksi 87 panelis dari 547 pengusul makalah.

Pada kegiatan tahunan yang berlangsung selama tiga hari itu, Muhammad Taufiq Maulana selaku Founder Media keislaman Aswaja Dewata asal Bali termasuk dalam 87 Santri yang lolos seleksi dan hadir mempresentasikan makalahnya.

Gus Tama saat mempresentasikan makalahnya pada MU’TAMAD 2022 di Sunlake Hotel, Jakarta (22/10).

Berbeda dengan yang lain yang mempresentasikan fikih minoritas pada taraf nazhary, Taufiq lebih kepada fikih tathbiqy.

“Fikih dengan nalar ushulynya, tidak akan kehabisan stock hukum di masyarakat. Bahkan dalam posisi minoritas, fikih tetap memberi penjelasan hukumnya,” jelasnya.

Membawakan judul Paper “Menggagas Fikih Minoritas Bali: Respon Fikih Terhadap Toleransi Beragama Hindu dan Muslim di Bali”, Taufiq yang lebih dikenal dengan panggilan Gus Tama ini di akhir kegiatan pada Minggu (23/10) dinobatkan sebagai The Best Presenter MU’TAMAD 2022 Kemenag RI.

“Alhamdulillah capaian ini menjadi hadiah bagi kami dan Aswaja Dewata di Hari Santri,” ujar alumni Ma’had Aly Salafiyah Syafiiyah Sukorejo itu.

Penulis: Khalilurrahman | Editor: Dadie W. Prasetyoadi

 

diunggah oleh:

Picture of Dadie W Prasetyoadi

Dadie W Prasetyoadi

ADMIN ASWAJA DEWATA

artikel terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Translate »