Thursday 10th October 2024,

Ibadah Puasa Dan Moderasi Beragama: Implementasi Nilai-Nilai Moderasi Beragama di Bulan Ramadhan

Ibadah Puasa Dan Moderasi Beragama: Implementasi Nilai-Nilai Moderasi Beragama di Bulan Ramadhan
Share it

ASWAJADEWATA.COM | 

Oleh: Muhammad Ihyaul Fikro

Bulan Ramadhan merupakan bulan yang penuh berkah. Dinamai Ramadhan karena diambil dari kata الرمض yang memiliki arti sangat panas, hal ini memberikan indikasi bahwasanya di bulan Ramadhan ini dosa-dosa kita akan terbakar.

Sebagaimana yang disabdakan oleh nabi Muhammad Saw;
من قام رمضان إيمانًا واحتسابًا غفر له ما تقدم من ذنبه
Artinya : “barang siapa yang melaksanakan ibadah di bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala maka dosa-dosa yang telah lalu akan diampuni”.

Hadis tersebut memberi pemahaman bahwasanya bulan ramadhan itu merupakan bulan yang penuh berkah dan penuh ampunan pula. Dengan demikian sudah sepantasnya kita sebagai orang Islam yang beriman memperbanyak amalan-amalan dibulan yang penuh berkah ini. Selanjutnya definisi puasa secara bahasa adalah menahan, sedangkan secara istilah menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa seperti makan, minum, dan hal-hal yang sekiranya membatalkan puasa.

Indonesia merupakan negara yang terdiri dari beragam suku, agama, dan budaya. Tentunya karena terdiri dari beragam agama perlu adanya penanaman nilai-nilai moderasi beragama di tengah bulan Ramadhan ini. Kenapa demikian? Agar terjadi kerukunan antar umat beragama dan rasa saling menghormati antar satu agama dengan agama yang lain.

Salah satu dari nilai-nilai moderasi yang perlu kita tanamkan ketika bulan ramadhan adalah Tidak menampakkan diri dihadapan orang yang sedang berpuasa ketika menyantap hidangan. Hal ini tidak hanya diperuntukkan bagi mereka yang non muslim, tapi bagi kita yang muslim namun berhalangan  dan terpaksa tidak melaksanakan ibadah puasa juga tidak perlu menampakkan diri dihadapan orang berpuasa ketika menyantap sebuah hidangan.

Karena secara tidak langsung, ketika kita menampakkan diri, kita membujuk saudara kita yang sedang berjuang menahan lapar agar membatalkan puasanya.

Dari itu dapat kita simpulkan bahwasanya moderasi beragama tidak hanya disuarakan dalam kepentingan sosial, namun dalam kepentingan beribadah juga perlu yang namanya moderasi beragama agar dalam melaksanakan ibadah tidak ada halangan yang berakibat rusaknya ibadah yang sedang kita lakukan.

Like this Article? Share it!

Leave A Response

Translate »