Ingat Pesan Guru, Ustadz Zaini Mun’im Mantap Mengabdi di NU

Facebook
X
WhatsApp
Telegram
Email

ASWAJADEWATA.COM 

Oleh: Wandi Abdullah

Ustadz Zaini Mun’im, adalah salah satu penggerak NU di Kecamatan Kuta, Kab. Badung. Perannya dalam menyebarkan nilai-nilai ke NUan di Kuta khususnya telah terbukti dan banyak diakui masyarakat.

Saat ini, Ustadz Zaini aktif di beberapa organisasi masyarakat yang berfokus pada gerakan keagamaan dan sosial. Terutama di MWCNU Kuta sebagai Sekretaris periode 2021-2026.

MWCNU Kuta dikenal kekompakan pengurusnya, dan juga warganya. MWCNU Kuta berhasil menggerakkan roda organisasi berkat keaktifan para pengurus. Hal itu tidak lepas salah satunya peran Ustadz Zaini.

Kuncinya, menurut Ust. Zaini yakni silaturahim dan turun kebawah. Dari situ kemudian keakraban terbangun karena sering bertemu.

Hampir setiap malam, setelah beraktivitas dari masing-masing pengurus berkumpul walau sekedar ngopi-ngopi. Namun, justru hal-hal sederhana tersebut merekatkan kekompakan dan ide-ide bermunculan.

Terbukti, saat Covid 19, para pengurus MWC NU Kuta bekerja tidak mengenal waktu. Ketika panggilan mengurus jenazah yang terkena Covid datang, jam berapapun sigap melayani.

Sedangkan dalam menguatkan amaliyah-amaliyah NU, Ust. Zaini bersama pengurus selalu mendampingi majelis-majelis taklim di masyarakat. Bahkan hampir setiap malam. Sehingga warga NU dibawah merasa dekat dengan MWCNU Kuta.

Salah satu bentuk program yang sudah terbangun Solid yakni Program Kifayah oleh MWC NU Kuta.

Apa itu program Kifayah? yakni ketika anggota yang terdata meninggal, maka segala pembiyaan proses pemakaman sepenuhnya ditanggung oleh MWCNU Kuta.

Dimana mendapatkan dana MWCNU Kuta?
Yakni gotong royong. Setiap anggota yang terdata dimintai sumbangan seikhlasnya untuk diberikan kepada keluarga Alm. Bahkan tidak hanya biaya, tapi juga majelis-majelis yang berafiliasi dengan MWCNU, serta ranting-ranting turut serta menggelar doa/tahlil bagi almarhum dan keluarganya.

Kini jumlah anggota telah mencapai 3.000. Namun bukan tanpa halangan, MWCNU Kuta juga pernah minus keuangan sebab saking banyaknya warga yang meninggal saat covid, namun semua itu bisa dilewati.

Selanjutnya, kegiatan Lailatul Ijtima’ 5 Minggu sekali. Selain inti pokok sari kegiatan tersebut musyawarah, namun, agar kegiatan itu juga dapat dinikmati warga NU, maka ditambah pra lailatul ijtima’. Berupa Khatmil Qur’an yang dikhususkan pada arwah-arwah yang memohon. Dan banyak lagi program-program lainnya berkesinambungan serta terkoneksi di lintas pengurus MWCNU sampai anak ranting serta warga.

Ust. Zaini menyampaikan, ini bagian upaya menghadirkan NU di tengah-tengah masyarakat, terutama warganya.

“Ketika keberkahan dimiliki, maka ketenangan dan kecukupan dalam hidup dirasakan,” kata Ustadz Zaini yang alumni PP. Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo, Situbondo itu.

Bagi Ust. Zaini, mengabdi di NU suatu kewajiban. Sebab menurutnya, mengabdi adalah kerja akhirat. Dirinya berpegang teguh pada dawuh KHR. Ach Azaim, bahwa menjadikan NU sebagai Istri. Artinya, mengorbankan apa yang dimilikinya untuk NU, maka keberkahan akan dinikmati.

Berikut beberapa jabatan yang pernah dan masih diemban oleh Ustadz Zaini Mun’im; Sekretaris MWCNU Kuta (2016-2021 dan 2021-2026), Ketua IKSASS Badung (2013-2016 dan 2016-2020), Guru MI Raudlatul Mustarsyidin (2005-sekarang).

diunggah oleh:

Picture of Aswaja Dewata

Aswaja Dewata

ADMIN ASWAJA DEWATA

artikel terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Translate »