Saturday 14th December 2024,

Kepulangan Santri ke Bali, Ada Media Sengaja “Memanfaatkan” Naikkan Rating

Kepulangan Santri ke Bali, Ada Media Sengaja “Memanfaatkan” Naikkan Rating
Share it

ASWAJADEWATA.COM

Bisa dikatakan kurang peka, ada media dengan sengaja tetap live saat kedatangan santri ke Bali. Padahal akibat live yang dilakukan akun media tersebut telah membuat salah paham dan gaduh masyarakat di Bali.

Anggapan yang beredar, bahwa santri ke Bali mau liburan. Bahkan sampai ada anggapan Pemerintah Bali tidak tegas menyikapi orang-orang yang datang ke Bali.

Padahal Santri yang datang ke Bali memang pulang dari pesantren menjelang liburan Ramadhan. Seperti Ponpes Nurul Jadid Paiton Probolinggo, Ponpes Sidogiri Pasuruan dan Ponpes Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo Situbondo.

Sejak pertama kali santri datang dari Ponpes Nurul Jadid Probolinggo tiba di Central Parkir Badung (29/03), media tersebut live dan mendapatkan komentar negatif dari sekian netizen. Bahkan tuduhan dan anggap “miring” memenuhi kolom komentar akun media tersebut.

Namun, meski pada live pertama membuat masyarakat salah paham sehingga berkomentar “miring” dengan datangnya santri, media tersebut tetap melakukan live pada pulangan santri kedua (01/04) di terminal Mengwi Badung. Hal yang sama terjadi, salah paham dan komentar “miring” memenuhi kolom komentar akun media tersebut.

Pun demikian, kepulangan santri putri dari Ponpes Sukorejo Situbondo, media tersebut tetap melakukan live di lokasi tibanya santri putri, yaitu terminal Mengwi Badung (03/04). Hal sama pun tetap terjadi, ratusan komentar saling berseru “miring” di akun media tersebut.

Kenapa media tersebut dengan banyaknya komentar “miring”, tidak berusaha untuk menjelaskan kepada netizen kejadian sebenarnya, justru mebiarkan tanggapan semakin liar?

Etah apa maksudnya, media tersebut tetap melakukan live sampai tiga kali meski sudah mengetahui banyak yang salah paham dan pernyataan “miring”. Sungguh ironis, jika memang tujuannya menaikan rating dengan menfaatkan santri.

Mohon maaf, saya tidak bisa menyebutkan media tersebut. Tulisan ini hanya sebagai upaya saling mengingatkan dalam menyampaikan berita atau opini yang efeknya bermanfaat dan baik bagi masyarakat. Jika berita atau opini membuat masyarakat tidak nyaman, seharusnya jangan dilanjutkan atau diulangi.

Sebagai media yang memang mengedepankan dan bertujuan positif dan inspiratif, seharusnya memberitakan sesuatu yang membuat masyarakat nyaman dan tentram.

Jangan mencari sesuap nasi dengan “memanfaatkan” santri, hati-hati!. (Gmt)

Like this Article? Share it!

Leave A Response

Translate »