ASWAJADEWATA.COM |
Oleh: Muhammad Taufiq Maulana
الحمد لله الحمد لله الذي هدانا سبلَ السلام، وأفْهَمَنا بشريعة النبي الكريم، أشهد أن لا اله إلا الله وحده لا شريك له، ذو الجلال والإكرام، وأشهد أن سيدَنا ونبيَنَا محمدا عبدُه و رسولُه، اللهم صل و سلم وبارك على سيدنا محمدٍ وعلى اله وأصحابه والتابعين بإحسان إلى يوم الدين، أما بعد: فيايها الإخوان، أوصيكم و نفسي بتقوى الله وطاعته لعلكم تُفْلِحُون، قال الله تعالى في القران الكريم: أعوذ بالله من الشيطان الرجيم يايها الذين امنوا اتقوا الله حق تُقاته ولا تموتن إلا وأنتم مسلمون، صدق الله العظيم
Jama’ah shalat jumat yang dimuliakan Allah
Mengawali khutbah pada siang hari yang penuh keberkahan ini, khatib berwasiat kepada kita semua terutama kepada diri khatib pribadi untuk senantiasa berusaha meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah subhanahu wata’ala dengan melakukan semua kewajiban dan meninggalkan seluruh yang diharamkan.
Semoga, kita semua senantiasa berada di jalan ketakwaan menuju rahmat dan rido Allah, sehingga kita semua menjadi hamba yang beruntung di dunia dan akhirat. Amin…
Jama’ah shalat jumat yang dimuliakan Allah
Salah satu keimanan kita adalah mengimani atau meyakini tentang rizki yang dijamin oleh Allah subhanahu wa ta’ala. Dalam Surat Hud Ayat 6 Allah berfirman,
وَمَا مِنۡ دَآ بَّةٍ فِى الۡاَرۡضِ اِلَّا عَلَى اللّٰهِ رِزۡقُهَا وَ يَعۡلَمُ مُسۡتَقَرَّهَا وَمُسۡتَوۡدَعَهَا كُلٌّ فِىۡ كِتٰبٍ مُّبِيۡنٍ
Ayat ini menjelaskan bahwa tidak satupun makhluk bergerak yakni bernyawa di bumi ini melainkan semuanya dijamin Allah rezekinya.
Dalam ayat yang lain dijelaskan, tentang jaminan rizki bagi orang yang bertakwa. Allah berfirman,
وَمَن يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَل لَّهُ مَخْرَجًا وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ
Ayat ini secara jelas berpesan kepada kita semua, bahwa siapapun yang bertakwa kepada Allah niscaya dia akan mendapatkan anugerah berupa rizki yang yang datang tanpa direncanakan atau di luar dugaan.
Jama’ah shalat jumat yang dimuliakan Allah
Orang kehilangan gaji itu banyak. Tetapi tidak ada orang yang kehilangan rizki. Gaji memang bisa diatur, tetapi rizki tidak bisa diukur.
Gaji kita mungkin sebulan 10 juta, tetapi itu semua belum tentu menjadi rizki kita. Gaji kita mungkin sebulan 1 juta, tetapi takaran rizki yang kita dapatkan bisa lebih dari 1 juta.
Gaji itu hanya bisa sampai masuk pada rekening atau dompet. Sementara rizki adalah yang masuk kedalam diri kita; yang kita dirasakan atau dinikmati.
Misal ada orang sudah membeli telur 10 biji. Sudah ada di tangan dan akan dibawa pulang. Di pertengahan jalan telur dalam keresek jatuh. Setelah diambil, sisa 3 telur yang masih utuh. Hanya 3 yang bisa dibawa pulang dan dimasak lalu dimakan.
10 telur itu gaji kita, tetapi yang menjadi rizki cukup 3 butir telur. Gaji bisa diatur, tetapi rizki tak bisa diukur.
Jama’ah shalat jumat yang dimuliakan Allah
Gaji itu dari apa yang kita usahakan secara kasat mata. Sementara rizki murni pemberian dan anugerah dari Allah subhanahu wa ta’ala. Tidak ada gaji min haistu la yahtasib. Yang ada, rizki min haitsu la yahtasib.
Jika yang diandalkan gaji, sebesar apapun tidak akan mencukupi. Jika meyakini rizki, sekecil apapun pasti akan selalu memenuhi bahkan melimpah memberkahi.
Gaji mungkin hanya satu jalan, namun rizki pasti banyak jalan. Orang mungkin bisa menjegal gaji orang, tetapi tidak akan bisa merebut atau merampas rizki orang.
Orang yang selalu memikirkan gaji pasti akan susah. Sementara orang yang meyakini rizki akan selalu mudah.
Jama’ah shalat jumat yang dimuliakan Allah
Rizki itu sejalan dengan umur kita. Jika masih bernafas, rizki kita pasti dijamin oleh Allah. Sebaliknya, jika rizki kita habis, maka saat itu nafas kita diambil oleh Allah. Maka sebanyak apapun harta yang kita miliki, jika Allah mengambil nafas kita, saat itu pula jatah rizki kita sudah habis.
Meski mobil mewah itu atas nama kita, meski rumah megah itu bersertifkat atas nama kita, meski miliaran uang di rekening atas nama kita, jika nafas kita sudah dicabut oleh Allah maka saat itu juga jatah rizki kita sudah habis. Maka harta yang banyak itu bukan lagi rizki kita, tetapi akan berpindah kepada orang lain.
Namun demikian, semoga harta yang ditinggal menjadi amal kita yang digunakan untuk kemanfaatan bagi umat dan agama. Sehingga meski harta itu tidak lagi menjadi rizki kita di dunia, namun kita tetap mendapatkan aliran pahalanya hingga akhirat.
Jama’ah shalat jumat yang dimuliakan Allah
Untuk mendapatkan rizki yang manfaat barokah di dunia dan akhirat, ada lima cara. Pertama, perbanyak taubat. Kedua, perbanyak istighfar. Ketiga, bertawakkal. Keempat, selalu bersyukur. Kelima, banyak bersedakah.
Semoga kita semua menjadi hamba yang beriman dan bertakwa. Iman yang meyakini pada jaminan rizki Allah dan takwa yang melahirkan anugerah Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Semoga Allah memberikan kita semua, rizki yang banyak bermanfaat dan barokah.
وإِذَا قُرِئَ الْقُرْآنُ فَاسَتَمِعُوْا لَهُ وَأَنْصِتُوْا لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ. أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ.بسم الله الرحمن الرحيم وَٱلْعَصْرِ إِنَّ ٱلْإِنسَٰنَ لَفِى خُسْرٍ إِلَّا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا وَعَمِلُوا ٱلصَّٰلِحَٰتِ وَتَوَاصَوْا بِٱلْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِٱلصَّبْر بارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ مِمَّا فِيْهِ مِنَ الْآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ.
Khutbah Kedua
الحمدلله الذي اكرمنا بالايمان واعزنا بالاسلام ورفعنا بالاحسان. احمده سبحانه وتعالى واشكره. اشهد ان لا اله الاالله وحده لاشريك له واشهد ان محمدا عبده ورسوله. اللهم صل على سيدنا محمد الفاتح لما اغلق والخاتم لماسبق ناصر الحق بالحق والهادى الى صراطك المستقيم وعلى اله وصحبه حق قدره ومقداره العظيم
أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ، أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ فَقَالَ: إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا، اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ والْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، اللهم ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ بِسْمِ اللهِ عَلَى نَفْسِي وَمَالِي وَدِيْنِيْ. اَللَّهُمَّ رَضِّنِيْ بِقَضَائِكَ، وَبَارِكْ لِيْ فِيْمَا قُدِّرَ لِيْ حَتَّى لَا أُحِبَّ تَعْجِيْلَ مَا أَخَّرْتَ وَلَا تَأْخِيْرَ مَا عَجَّلْت اللَّهُمَّ رَبَّنَا أَنْزِلْ عَلَيْنَا مَائِدَةً مِنَ السَّمَاءِ تَكُونُ لَنَا عِيدًا لِأَوَّلِنَا وَآخِرِنَا وَآيَةً مِنْكَ ۖ وَارْزُقْنَا وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّازِقِينَ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
عِبَادَ اللهِ، إنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَر