ASWAJADEWATA.COM |
Basmalah merupakan salah satu lafaz mulia yang dibaca di awal setiap surah –kecuali surah al-Taubah. Menurut Ibnu Kathir dalam karya tafsirnya menjelaskan bahwa lafaz ‘bismillāh’ mengandung keberkahan. Oleh karena itu, kita dianjurkan (bahkan diwajibkan menurut sebagian ulama) malafazkannya di setiap kali akan memulai aktivitas.
Setiap majelis yang dipimpin oleh KHR. Ahmad Azaim Ibrahimy selalu diawali dengan zikir basmalah dan saling bergandengan tangan. Beliau pernah mengatakan bahwa dalam basmalah terdapat beberapa nilai filosofi yang penting kita renungkan. Nabi Muhammad Saw. telah bersabda :
كُلُّ أَمْرٍ ذِيْ بَالٍ لاَ يُبْدَأُ فِيْهِ بِبِسْمِ اللَّهِ فَهُوَ أَ قْطَع
Artinya : “Setiap perkara yang penting yang tidak dimulai dengan ucapan zikir basmalah, maka perkara atau urusan tersebut terputus keberkahannya”.
Ketika lafaz basmalah turun, semesta alam diam tercengang, nyaris tidak ada suara. Angin berhenti berhembus, binatang terhenyak, bahkan setan lari terbirit-birit. Karena kalimat ini pula Nabi Adam As. terkejut. Sebab, dengan kalimat ini semesta diciptakan dan ditopang. Semuanya kokoh berada pada posisinya dengan kekuatan kalimat ini.
Pada kisah Nabi Nuh As. diceritakan bahwa ia dan pengikutnya terselamatkan dari banjir bandang berkat kalimat ini. Selain itu, juga dikisahkan bahwa Nabi Musa As. mendapat wasiat kalimat ini sebagai penyembuh dari segala macam penyakit. Kemudian, dalam sebuah riwayat juga masyhur diketahui bahwa Nabi Sulaiman As, mampu menaklukan kerajaan Ratu Balqis dengan kekuatan kalimat ini. Dan Kalimat ini juga merupakan kalimat yang diucapkan sebagai awal risalah perjuangan Nabi Muhammad Saw.
Setelah melihat beberapa peristiwa di atas maka sekilas kita bisa menyimpulkan bahwa pada kalimat ini terdapat keberkahan dan pertolongan Allah Swt. Dengan demikian, setiap tapak langkah seseorang yang disertai membaca basmalah, niscaya ia telah membuka kata kunci kehidupan di semesta ini. Orang-orang yang mampu menggunakan kunci ini adalah orang-orang yang beriman dan memiliki tingkat kesalihan yang paripurna. Semakin baik kesalihan seseorang, maka ucapan basmalah yang keluar dari lisannya akan semakin memiliki kekuatan yang dahsyat.
Lalu, mengapa kita harus saling bergandengan tangan? Beliau mangatakan bahwa hal ini untuk menetralisir segala gerakan lintasan hati-batin kita yang tidak baik kepada sesama saudara atau sesama umat Islam. “Bagaimana mungkin kita dikabulkan dalam beribadah, berdzikir dan bermunajat kepada Allah sementara di antara kita sendiri masih ada penghalang turunnya rahmat? Dengan demikian, kedengkian, hasud, kebencian sesama harus selesai. Setidaknya ikhtiar yang kita lakukan adalah dengan bergandengan tangan. Semoga sebagaimana yang dilakukan oleh para salafunā ṣālih, kita teraliri kebaikan.”
Sumber: tanwirulafkar.id