ASWAJADEWATA.COM |
Kitab kuning merupakan referensi ilmu yang tidak pernah usang dimakan zaman. Sampai kapanpun, kitab kuning tetap diperlukan sebagai sumber rujukan ilmu agama dan ilmu pengetahuan.
Apalagi ternyata banyak sekali ulama dan pakar berbagai bidang yang hasil penelitiannya disimpan dalam file kitab kuning. Namun sayangnya, orang yang mahir membaca kitab kuning sudah mulai menyusut.
Hal inilah yang melatarbelakangi pendirian Ma’had Aly di Pondok Pesantren Nurul Qarnain, Desa Baletbaru, Kecamatan Sukowono, Kabupaten Jember, Jawa Timur.
Rabu (29/6) asrama dan kampus Ma’had Aly Nurul Qarnain itu pun diresmikan. Turut hadir dalam acara dan sekaligus meresmikannya adalah Beliau KHR. Ahmad Azaim Ibrahimy. Dalam kesempatan tersebut, Pengasuh Ponpes Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo itu dampingi oleh pengasuh Pondok Pesantren Nurul Qarnain dan Syaikh Ridho Muhammad Abdullah (Mesir).
Tentu Berdirinya Ma’had Aly ini tiada lain untuk mencetak kader faqih zamani dengan kapasitas keilmuan yang mumpuni dan memiliki sanad yang jelas.
Disisi lain, adanya lembaga Ma’had Aly di pondok pesantren Nurul Qarnain merupakan cita-cita Pengasuh (KH. Yazid Karimullah) agar santri tidak mudah dipengaruhi oleh faham-faham yang tidak sesuai dengan visi dan misi Islam sebagai Agama yang Rahmatan lil Alamiin.
Menurut Mudir Ma’had Aly Nurul Qarnain, KH Badrut Tamam, “SDM (sumber daya manusia) yang menguasai kitab kuning sangat dibutuhkan Indonesia sejak dulu, sekarang, dan di masa-masa mendatang.”
“Hal ini karena vitalnya kitab kuning dalam khazanah ilmu pengetahuan, tandasnya.
Penulis: M. Ihyaul Fikro
Editor: Dadie W. Prasetyoadi