Kunjungi PCNU Banyuwangi, H. Arsyad Ingin Optimalkan Khidmat PCNU Jembrana di Satu Abad NU

Facebook
X
WhatsApp
Telegram
Email

ASWAJADEWATA.COM | BANYUWANGI

Melanjutkan kegiatan dalam rangka meningkatkan efektifitas dan optimalisasi kinerja organisasi, sekaligus memanfaatkan momentum satu abad NU, PCNU Jembrana kali ini menggelar kegiatan studi banding ke PCNU Banyuwangi, Jawa Timur pada Sabtu (25/2/2023).

Kunjungan yang dilakukan sebagai kegiatan pamungkas PCNU Jembrana sebagai rangkaian menyemarakkan Harlah ke 100 NU ini membawa agenda pembahasan yang berkaitan dengan pendidikan, ekomoni, kesehatan, pengelolaan Laziznu, dan perkampungan NU.

Rombongan PCNU Jembrana mengawali kegiatan dengan terlebih dahulu melaksanakan ziarah ke makam Datuk Ibrahim kemudian dilanjutkan menuju kantor PCNU Banyuwangi yang disambut langsung oleh Rois Syuriah dan Ketua Tanfidziah beserta seluruh banom dan Lembaganya.

Keluarga besar PCNU Banyuwangi melalui Gus Fandi sebagai Wakil Ketua menyambut dan mengatakan merasa sangat bahagia atas kedatangan rombongan PCNU Jembrana yang dipimpin langsung oleh Ketuanya H. Arsyad.

“Jadi beginilah keadaan PCNU Banyuwangi, same an (dengan menggunanakan Bahasa khas kampung melayu di Jembrana). Ujar pria yang pernah tinggal di pengambengan Jembrana itu.

“Apa yang nanti bisa diambil oleh kawan-kawan dari Jembrana mudah-mudahan bisa bermanfaat,” harapnya

H. Arsyad selaku Ketua PCNU Jembrana menuturkan bahwa tujuan mengadakan studi banding ke Banyuwangi ini adalah untuk mengoptimalkan khidmat dalam menyambut abad ke dua NU ini.

“Mudah-mudahan apa yang kami pelajari disini terkait manajemen organisasi, pemberdayaan ekonomi melalui laziznu dan lain sebagainya bisa bermanfaat untuk NU Jembrana kedepan,” ujarnya

Kehadiran rombongan PCNU Jembrana tersebut diapresiasi langsung oleh KH. Ali Maki Zaini selaku Ketua PCNU Banyuwangi. Dalam sambutannya, Gus Maki sapaan akrabnya mengungkapkan kekaguman kepada para pengurus yang mau berkhidmat di NU dari Jembrana itu

“Saya yakin teman-teman yang ada di sini (Banyuwangi) jika disuruh ngurus NU di bali tidak akan mampu seperti panjenengan semua ini, karena dengan segala keterbatasannya, dan jumlah muslim yang minoritas di sana masih bisa mampu bertahan sampai saat ini,” ungkapanya.

Gus Maki lalu menjelaskan bahwa keberhasilan pengurus PCNU Banyuwangi selama ini tak lepas dari kontribusi besar dari para pengurus Ranting

“Jadi ujung tombak kami di sini adalah pengurus ranting,” tegasnya.

Dirinya juga menjelaskan bagaimana mengelola Laziznu yang mulai dari nol hingga sampai saat ini memiliki dana miliaran rupiah dan manfaatnya dapat dirasakan hampir oleh semua warga NU yang ada di bumi sholawat badar itu.

“Laziznu itu begitu saya jadi ketua tidak ada ranting sama sekali, begitu saya menjadi ketua dari nol ranting sekarang menjadi 217 ranting,” terangnya.

Terkait program Pendidikan yang ada di NU Banyuwangi, Gus Maki menyampaikan bahwa sejak kepemimpinannya mulai dibuat “Gerakan ayo sekolah NU” dan program tersebut berhasil diterapkan hingga siswa yang ada di Lembaga Pendidikan maarif NU banyuwangi meningkat menjadi 20.000 siswa. Kunci keberhasilan tersebut kata gus Maki harus dimulai dari pengurusnya dulu dengan mewajibkan anaknya pengurus untuk sekolah di sekolah NU.

“Jadi kita mulai dari diri kita sendiri. Karena sulit kalau anaknya pengurus NU tidak sekolah di sekolah NU kemudian nyuruh anaknya orang lain untuk sekolah di sekolah NU”. kataya.

Di akhir sambutannya, Gus Maki berpesan kepada PCNU Jembrana untuk selalu berkolaborasi dan bersinergi dengan pemerintah daerah yang ada di Jembrana.

“Panjenengan semua wajib bersinergi dengan pemeritah daerah utamanya TNI dan Polri yang ada di sana, karena panjenengan minoritas disana,” tutupnya.

Penulis: Ahmad Wildan | Editor: Dadie W Prasetyoadi

diunggah oleh:

Picture of Aswaja Dewata

Aswaja Dewata

ADMIN ASWAJA DEWATA

artikel terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Translate »