ASWAJADEWATA.COM | Kegiatan Maulid Nabi Muhammad SAW di desa Candi Kuning 2, Baturiti, Tabanan berlangsung khidmat (9/11). Perayaan Maulid Nabi disini sudah menjadi tradisi sejak tahun 1960 sebagai sarana media dakwah dan syiar Islam di Bali khususnya di desa tersebut.
Pada Peringatan Maulid ini dilakukan beberapa kegiatan sekaliigus antara lain; Medikir (berdzikir), Ngurisang (potong rambut bayi) dan Megibung Sagi (makan bersama).
“Medikir (berdzikir) bermakna asal muasal amaliyah yg dilakukan untuk mengingatkan pada kelahiran Nabi Muhammad SAW. Dilanjutkan dengan Ngurisang(potong rambut) bayi yang baru lahir sebagai tabarukan atas lahirnya Nabi Muhammad SAW dengan tujuan agar bayi yang dipotong rambutnya menjadi anak yang sholeh dan sholehah, kemudian ditutup dengan Megibung Sari (makan bersama) seluruh jama’ah yang hadir dalam acara perayaan tersebut,” jelas sesepuh desa Candi Kuning sekaligus Ketua Takmir masjid besar Al-Hidayah Ahmadin S.Ag.
Ahmadin menegaskan bahwa tradisi maulidan ini sudah dilaksanakan turun temurun dari kampung Sindu Sidemen Karangasem yg merupakan satu rumpun dengan kampung Sasak Lombok dan Bugis.
Kegiatan ini turut pula dihadiri seluruh komponen masyarakat dari unsur pimpinan desa dan Ansor Banser Baturiti serta seluruh masyarakat desa Candi Kuning 2 .
Ketua PAC Ansor Baturiti juga berharap kegiatan ini harus tetap dilestarikan sebagai sarana untuk menjalin tali ukhuwah Islamiyyah demi terwujudnya Baldatun Thoyyibatun warobbun Ghofur sejahtera dunia akhirat.
Reportase/foto: Aidi Dzul (PAC Ansor Baturiti)
Editor: Dadie W. Prasetyoadi