Friday 29th March 2024,

Pesan Gus Mus Untuk Santri, Tak Boleh Diam Ketika NKRI Diganggu

Pesan Gus Mus Untuk Santri, Tak Boleh Diam Ketika NKRI Diganggu
Share it

ASWAJADEWATA.COM | Dalam perjalanan kunjungan Silaturahmi Forum para putra pengasuh pesantren di Lampung Timur (Gowais) ke pulau Jawa, Gus Hamdan In’ami selaku Pengurus menjelaskan bahwa sowan ini juga diikuti dengan ziarah kepada para ulama dan muassis NU di pulau Jawa.

Gowais menggelar Rihlah Sowan (kunjungan silaturahmi) kepada sejumlah sesepuh dan ulama Nahdlatul Ulama (NU) di Pulau Jawa, sejak 23 September dan berakhir pada 27 September 2019.

Gus Hamdan yang adalah Pengasuh Pesantren Miftahul Ulum, Raman Utara, Lampung Timur ini memaparkan beberapa pesan penting para ulama yang sudah ditemui.

Menerima kunjungan pengurus Gowais, KH Mustofa Bisri atau yang akrab disapa Gus Mus meminta kepada Gowais untuk tetap menjaga nikmat syukur berupa negara yang damai dan sentosa bernama Indonesia ini,

“Indonesia adalah potongan surga,” kata Gus Hamdan, mengutip pernyataan Gus Mus, seperti dilansir dari situs resmi NU, Jumat, 27 September 2019.

Menurut Gus Mus, Indonesia adalah rumah bersama yang harus disyukuri keberadaannya dengan cara mencintai dan menjaganya.

“Kita adalah orang Indonesia yang beragama Islam, bukan orang yang beragama Islam yang kebetulan tinggal di Indonesia,” ujarnya.

Pesan Gus Mus selanjutnya kepada para santri di Indonesia agar tidak diam saja saat ada orang atau kelompok yang ingin mengganggu NKRI.

“Kita diibaratkan naik perahu, setiap penumpang sudah punya tempat masing-masing. Maka jangan diam saja ketika ada penumpang merusak perahu yang menjadi tempat duduknya. Meskipun itu tempatnya sendiri tapi kalau yang rusak itu bisa menyebabkan perahu tenggelam maka yang lain juga akan ikut tenggelam,” ujar Gus Mus.

Selain pesan dari Gus Mus itu, Pengurus Gowais juga mendapatkan pesan dari Pengasuh Pesantren Ploso, Mojo, Kediri, Jawa Timur KH Zainuddin Jazuli (Kiai Din) agar selalu mempertahankan Ahlussunnah wal Jamaah.

“Saat ini, tantangan berat NU adalah menjaga agar Nahdliyin tidak mudah terpengaruh paham-paham Islam transnasional yang saat ini terus merangsek ke Indonesia,” kata Kiai Din.

Dalam pertemuan itu Kiai Din juga mengajak semua alumni dari pesantren mana pun untuk mempertahankan NU.

Sumber: pecihitam.org

Like this Article? Share it!

Leave A Response

Translate »