PMII Buleleng Soroti ‘Branding’ Singaraja Sebagai Kota Pendidikan

Facebook
X
WhatsApp
Telegram
Email

ASWAJADEWATA.COM | Buleleng

Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII) Buleleng, menyoroti branding Kota Singaraja sebagai Kota Pendidikan. Sorotan ini karena terkait tidak adanya turunan program pemerintah yang mendukung sebagai Kota dengan atmosfir pendidikan.

Hal ini disampaikan oleh delegasi PMII saat beraudiensi dengan Ketua DPRD Buleleng Gede Supriatna pada senin (23/9).

Menurut juru bicara PMII Buleleng, Mohammad Mahfud, bahwa branding Kota Pendidikan terkesan hanya sebagai slogan semata tanpa ada aksi nyata.

Masih menurut Mahfud, dalam pengamatan PMII, Pemkab Buleleng justru menggalakkan event event festival dengan suasana yang terkesan hiburan semata, bukan menggalakkan gerakan gerakan literasi yang membangkitkan semangat intelektual pemudanya.

“paling tidak, pemerintah bisa mendorong angkatan muda dan pelajar untuk lebih sering mendatangi perpustakaan” jelasnya kepada aswajadewata.com

Dalam kesempatan tersebut, PMII Buleleng mendesak pemerintah agar bisa memprogramkan yang mengarah pada pengembangan intelektual, terutama pengembangan minat literasi.

Dalam dua tahun terakhir, PMII Buleleng telah membangun dan bekerjasama dengan komunitas komunitas diskusi untuk menguatkan kultur intelektual di kota Singaraja, yang telah banyak melahirkan tokoh-tokoh nasional.

“sehingga kami berharap, komunitas literasi yang sudah ada bisa bersinergi dengan siapapun termasuk pemerintah, agar iklim intelektual di Kota Singaraja bisa kuat secara kultur maupun kelembagaan formal” tutupnya.

Reporter: Abdul Karim Abraham
Editor: Dadie W. Prasetyoadi

diunggah oleh:

Picture of Aswaja Dewata

Aswaja Dewata

ADMIN ASWAJA DEWATA

artikel terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Translate »