ASWAJADEWATA.COM |
Merebaknya pandemi Covid-19 mematikan mayoritas perekonomian masyarakat. Tidak hanya para pengusaha, ojek online maupun sektor lainya, tapi para guru informal juga merasakan dampaknya.
Sebut saja Guru Ngaji, mereka berbeda dengan guru-guru formal yang mengajar di sekolah. Bisyaroh guru ngaji tidak sebanyak guru honorer apalagi PNS. Dan selama pandemi corona ini para guru ngaji otomatis kehilangan penghasilan. Sehingga untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya mereka kesulitan.
Ketua Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT) kota Denpasar, H. Misbahul Munir menyampaikan bahwa, sebagai bentuk kepedulian kepada para guru Ngaji Kota Denpaaar, FKDT dan Pokja Guru Ngaji Kota Denpasar pagi ini Sabtu (18/4) menggelar santunan untuk Guru Ngaji Tahap pertama.
“Bergerak atas rasa kepedulian ustadz-ustadzah TPQ Kota Denpasar untuk para guru yang benar-benar terdampak pandemi Covid-19, akhirnya kita membentuk tim satgas khusus untuk menghimpun dana dari para donatur serta menyalurkan kepada para guru-guru TPQ kita. Kami ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya,” kata H. Misbah
Ketua Kelompok Kerja (Pokja) TPQ Kota Denpasar, Ust. Margianto, M.Pd.I menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan tahap pertama, dan akan dilanjutkan kembali di tahap kedua. Untuk tahap pertama sendiri berhasil menyalurkan paket sembako untuk 55 Ustaz-Ustazah se-Kota Denpasar.
“Alhamdulillah dalam seminggu ini kita berhasil menghimpun dan menyalurkan 55 Paket Sembako kepada guru ngaji semoga bermanfaat dan berkah. Kita semua tentunya berharap agar pandemi ini segera berakhir dan kita sambut Ramadhan penuh berkah,” tambahnya.
Adapun paket sembako yang salurkan adalah berupa beras 10 kg, minyak goreng 1kg, mie instan 10 bungkus serta biaya isi ulang gas lpg. Sedangkan dana yang diperoleh merupakan donasi dari para donatur dan LAZ Sahabat Mustahiq Bali.
Penulis: Muhammad Muhlisin
Editor: Dadie W. Prasetyoadi