Wednesday 11th September 2024,

Ramadhan, Kesempatan Terbaik untuk ‘Pulang’

Ramadhan, Kesempatan Terbaik untuk ‘Pulang’
Share it

ASWAJADEWATA.COM – Kepulangan seseorang saat bulan Ramadhan tidak saja hanya membawa keceriaan akan arti suatu pertemuan antar sanak saudara yang terpisah jarak dan waktu, namun juga kebaikan dan keutamaan saat berpulang ke Rahmatullah memenuhi panggilan pasti Allah SWT.

Diriwayatkan dalam Hadist riwayat Ahmad, bahwa Nabi saw bersabda, “Barangsiapa yang mengatakan Laa Ilaha Illalah dengan hanya mengharapkan ridla Allah lalu meninggal dalam keadaan seperti itu maka dia masuk surga. Barangsiapa yang berpuasa suatu hari dengan hanya mengharapkan ridla Allah lalu meninggal dalam keadaan seperti itu maka dia masuk surga. Barangsiapa yang bersedekah dengan suatu sedekah dengan hanya mengharapkan ridla Allah lalu meninggal dalam keadaan seperti itu maka dia masuk surga.

Selain itu, apabila orang yang meninggal di bulan Ramadan dalam keadaan sakit, keluarga bisa membayarkan fidyah. Seperti hadits yang diriwayatkan Abu Daud, “Apabila seseorang sakit di bulan Ramadan, kemudian mati dan belum membayar utang puasa, maka dia ganti dengan memberi makan (fidyah), dan tidak ada qadha. Namun jika dia memiliki utang puasa nadzar maka diqadla oleh walinya atas nama mayit.”

Pada Hadits diatas disebutkan keutamaan  bagi hamba-hamba Allah yang beriman dan meninggal dalam keadaan beriman, serta mengharapkan ridla-Nya di dalam amal-amal salehnya. Tidak terkecuali jika hal itu terjadi di bulan Ramadan, saat mereka menjalankan ibadah puasa.

Begitu banyak riwayat dan cerita tentang berpulangnya orang-orang sholeh di bulan suci Ramadhan menyisakan bukti bahwa Allah Ta’ala menunjukkan kemuliaan mereka kepada kerabat serta khalayak luas, walaupun awalnya tidak mudah diterima oleh sanak keluarga yang ditinggalkan karena cintanya yang mendalam.

Walaupun tidak ada jaminan bahwa setiap orang yang meninggal saat Ramadhan dapat menggapai husnul khotimah, namun keterangan hadits-hadits di atas sedikitnya dapat membangkitkan semangat setiap muslim mengejar keridla-an Allah SWT tersebut.

Kesucian Bulan Ramadhan yang banyak termaktub dalam Al Qur’an dan Hadits selayaknya menjadi motivasi umat muslim agar senantiasa berbuat yang terbaik dalam menjalankan perintah Allah, dan menerima segala ketentuan takdir sekaligus janji-janji Allah itu.

Jelang berakhirnya Ramadhan hendaknya setiap muslim mempersiapkan lahir dan bathinnya menyambut hari-hari pembebasan dari siksa api neraka menuju keadaan fitrahnya dengan segala kemampuan dan ilmu yang dimiliki, sehingga kemenangan sejati atas perjuangan menggapai ridhaNya dapat tercapai sebaik-baiknya.

Dan bagi umat muslim yang berkesempatan melewati bulan suci ini senantiasa menjadikannya sarana untuk melatih ketaqwaan dalam menempuh kehidupan dunia serta selalu memohon do’a dan  lindungan kepada Allah sehingga selamat dan dapat dipertemukan dengan bulan penuh maghfirah itu kembali pada tahun-tahun berikutnya.

(dad)

Like this Article? Share it!

Leave A Response

Translate »