ASWAJADEWATA.COM
Hari Raya Idul Adha juga dikenal dengan Hari Raya Kurban. Karena di hari yang Agung ini umat muslim merayakannya dengan menyembelih hewan seperti sapi dan kambing, khususnya dalam konteks di Indoensia.
Dengan hewan kurban yang disembelih, umat muslim berbagi daging kepada saudara, tetangga tentunya kepada fakir miskin. Karena tujuan utama penyembelihan hewan kurban adalan untuk merasakan Hari Raya Idul Adha dengan senang dan gembira.
Kegembiraan tersebut sangat terasa setelah hewan kurban dibagikan dan kemudian dimasak sesuai selera masing-masing. Khas yang sudah menjadi tradisi di Indonesia yaitu nyate bareng atau menu masakan khas lainnya.
Namun, hewan kurban yang disembelih tidak semua umat muslim mendapatkan bagian atau jatah. Mungkin karena hewan yang disembelih tidak seberapa sehingga tidak cukup dibagikan secara merata. Akibatnya, pasti ada yang tidak kebagian.
Semua manusia, yang namanya manusia, tentu memiliki harapan untuk mendapatkan sesuatu yang membuat dirinya senang dan gembira. Termasuk berharap mendapat bagian hewan kurban. Namun bagaimana jika tidak dapat bagian, mungkin karena daging kurban yang terbatas atau panitia salah data, hehehe.
Untuk menyikapi demikian, Gus Baha’ memberi saran kepada seluruh umat muslim. Ketika menjelang Hari Raya Idul Adha, sebaiknya membeli daging semampunya demi antisipasi tidak mendapat bagian hewan kurban. Sehingga, jika memang tidak dapat bagian, masih ada daging yang sudah dibeli.
Dawuh Gus Baha’, “Saya sering menyarankan orang-orang yang dengan tanda kutip masih miskin. Meskipun saya ndak tahu apa miskin betul apa ndak. Mungkin merasa saja. Saya juga pernah menjadi anak kos di Yogya. Saya sering bilang gini, kalau Idul Adha setidaknya kamu beli daging setengah kilo atau berapa. Setidaknya kamu tidak nyalahkan panitia masjid kalau ndak keduman (kebagian)”
Tujuan membeli daging sebagai antisipasi alias obat kecewa jika tidak kebagian dan tetap gembira di Hari Raya Kurban, “Dengan cara itu, setidaknya kamu terlatih ini yaumu farahin wa sururin. Kata Nabi, yaumu uklin wa syurbin. Ya sudah, umumnya orang nikmati ya nikmati. Supaya keluarga itu happy. Syukur-syukur dapat bagian. Kalau ndak, ya ndak”.
Gus Baha’ menceritakan Ibnu Abbas yang setiap Idul Adha membeli daging demi tetap senang dan bahagia di Hari Raya Kurban meski tidak kebagian hewan Kurban, “Sehingga Ibnu Abbas dulu kalau musim kurban juga beli daging, coro sekarang sekilo dua klio. Mungkin niatnya ya tadi, setidaknya ndak nyalahkan orang lain (kalau tidak kebagian)”.
Tulisan ini bersumber dari ngaji bareng Gus Baha’ dan Abi Shihab di chennel yutub Najwa Shihab. (Gus Tama)