ASWAJADEWATA.COM
Bagi kita yang istiqamah menyimak ngaji bareng Gus Baha’, pasti sering kali Gus Baha’ bercerita tentang para wali. Dari nasab wali satu ke wali yang lain, sebab-sebab orang jadi wali serta kisah-kisah mulia dan inspiratif para wali.
Kealiman Gus Baha dalam berbagai disiplin ilmu ternyata diiringi juga dengan wawasan beliau tentang wali. Bagi kita yang mengerti kisah-kisah wali pasti kita mengetahui bahwa para wali itu memiliki karakter yang lembut dan penuh kasih sayang. Dalam beragama pun, mengamalkan dan menyampaikan ilmu penuh kelembutan serta bersahaja.
Berbeda dengan orang (katakanlah) ‘alim tetapi tidak disertai dengan wawasan kewalian, cenderung pengamalan dan penyampaian agamanya kaku dan suka menyalahkan orang yang berbeda. Perhatikan saja orang yang kosong dari pemahaman kewalian dan yang tidak, pasti berbeda.
Gus Baha’ adalah salah satu sosok ‘alim ‘allamah yang disertai dengan wawasan yang sudah mejadi karakter dalam mengamalkan dan menyampaikan agama kepada umat muslim. Sehingga beliau sangat bersahaja dan lembut setiap memberi pengajian di berbagai tempat.
Bahkan, Gus Baha’ sendiri memiliki cita-cita menjadi wali dan mengajak umat muslim agar berusaha menjadi wali. Alasan beliau sungguh menohok hati kita, khususnya kita yang selama ini hanya berharap cinta, pujian dan apresiasi kepada manusia. Sementara Gus Baha’, mengingatkan kita agar tidak bercita-cita ingin dicintai makhluk.
Berikut nasihat Gus Baha’:
Kenapa akhir-akhir ini saya gulirkan daftar jadi wali? Saya ini resah, orang sudah ingin dicintai pejabat, dicintai tetangga, dicintai teman, tapi kadang-kadang orang lupa lagi dicintai Allah. Makanya, meskipun saya guyon, tapi ini ‘amdan bukan sahwan. Supaya orang punya cita-cita lagi jadi wali, ingin dicintai Allah. Kita ini terlalu lama ingin dicintai makhluk, dicintai makhluk. Mbok yo naik sedikit, ingin dicintai Allah. (https://www.youtube.com/watch?v=PDg61Ate80k)
Berharap cinta kepada manusia rawan membuat kita kecewa, tetapi berharap cinta hanya kepada Allah pasti membuat kita meraih bahagia selamanya.
(Gus Tama)